Follow Us

Tencent Coba Redakan Kekhawatiran Blokir di AS Lewat Kontribusi Keuntungannya

Zihan Fajrin - Kamis, 13 Agustus 2020 | 12:00
Tencent batasi waktu bermain anak dan remaja di China menggunakan sistem verifikasi baru.
Nikkei

Tencent batasi waktu bermain anak dan remaja di China menggunakan sistem verifikasi baru.

Nextren.com - Perang pemblokiran platform teknologi China di negara Amerika Serikat membawa perlawanan baru.

Seperti TikTok yang dikabarkan akan melawan AS ke ranah hukum.

Amerika Serikat juga menyebut pemblokiran pada alat pembayaran dari Tencent.

Tencent China mengatakan bahwa mereka tidak percaya langkah AS untuk melarang transaksi pada pengiriman pesan internasional ke aplikasi pembayaran WeChat akan berlaku untuk platform Weixin domestiknya. (12/8)

Tencent adalah raksasa teknologi China terbaru yang terperangkap di garis bidik perang siber Tiongkok-AS yang meningkat.

Baca Juga: Tidak Hanya Ambil Data, Hackers Bisa Pakai Kabel USB Untuk Hancurkan Hape

Larangan transaksi dengan WeChat juga diumumkan seminggu yang lalu oleh Presiden Trump.

Tencent melaporkan kenaikan 37% laba bersih kuartal kedua.

Perusahaan itu mencoba menenangkan sentimen pasar dan mengatakan perusahaan sedang dalam proses mencari klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait.

Mengutip Reuters, Chief Financial Officer, John Lo mengatakan pembacaan awal Tencent adalah bahwa perintah eksekutif AS difokuskan pada WeChat di Amerika Serikat dan tidak percaya bisnis lain di sana akan terpengaruh.

Baca Juga: WeChat yang Diblokir AS Dipakai 1,2 Miliar Orang per Bulan, Bisa Bikin iPhone Tak Laku!

Diketahui AS menyumbang kurang dari 2% dari total pendapatan Tencent, kata James Mitchell, Chief Strategy Officer.

Serta kemungkinan kurang dari 1% dari total pendapatan iklan.

Pada perintah eksekutif dari Mei 2019 dan perintah eksekutif beberapa hari yang lalu, mereka menjelaskan dengan sangat jelas bahwa mereka mencakup yurisdiksi AS.

"Akibatnya tidak terlihat dampak apa pun pada perusahaan yang beriklan di platform kami di China," ujar Mitchell.

Baca Juga: Black Shark dan Tencent Dirumorkan Kerjasama Buat Hape Edisi Khusus

Pendapatan dari game online, yang menyumbang sepertiga dari total penjualan, melonjak 40% pada kuartal kedua.

Didorong juga oleh game smartphone termasuk Peacekeeper Elite dan Honor of Kings, karena virus korona mengurangi pilihan hiburan lainnya.

Namun, perusahaan tersebut menunda rilis game Dungeon and Fighter Mobile yang direncanakan pada 12 Agustus.

Alasannya karena ada peningkatan yang diperlukan pada sistem pencegahan kecanduan game tersebut.

Baca Juga: Qualcomm dan Tencent Bekerja Sama Ciptakan Hape Gaming Terbaru

Jaringan sosial, fintech dan layanan bisnis, serta pendapatan iklan sosial semuanya tumbuh hampir 30%.

Namun, pendapatan iklan media turun 25%, di tengah lingkungan makro yang menantang dan penundaan produksi, serta rilis konten.

Perusahaan game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan membukukan laba 33,1 miliar yuan atau $ 4,8 miliar untuk tiga bulan hingga Juni.

Baca Juga: Tencent, Xiaomi, dan Oppo Melakukan Tes Terhadap OS Buatan Huawei

Jumlah tersebut diperkirakan analis menurut data Refinitiv memiliki rata-rata 27,56 miliar yuan.

Pendapatan naik 29% menjadi 114,88 miliar yuan, versus ekspektasi pasar 112,76 miliar yuan.

(*)

Source : Reuters

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest