Nextren.com - Garmin merupakan perusahaan bisnis teknologi penghasil jam tangan pintar atau smartwatch.
Namanya mulai dikenal di pasar dunia berkat adanya fitur-fitur pendukung seperti flyGarmin.
flyGarmin merupakan salah satu layanan web perusahaan yang medukung peralatan navigasi penerbangan.
Kendati demikian, beberapa waktu lalu perusahaan asal Amerika ini diduga telah diserang oleh serangkaian Ransomware bernama WastedLocker.
Baca Juga: Pasar Smartwatch dan Smartband Melonjak 30 Persen Hingga 72,6 Juta Unit
Ransomware sendiri adalah program berbahaya yang diatur untuk mengenkripsi dan mengunci data-data pengguna.
Lebih lanjut, korban harus menebus terlebih dahulu yang diharuskan oleh pelaku untuk bisa membuka akunnya.
Tindakan yang mengancam keamanan data pengguna ini diketahui terjadi sejak minggu lalu.
Baca Juga: Garmin vívomove HR Jam Tangan Analog Pintar yang Fashionable & Stylish
Pasalnya, Garmin sendiri dilaporkan sudah menutup beberapa layanan seperti situs web resmi dan layanan Garmin Connect sejak 23 Juli 2020.
Masalah ini pun nampaknya sudah berhasil diselesaikan oleh pihak perusahaan karena flyGarmin dilaporkan sudah bisa digunakan kembali.
Lalu, bagaimana efek dari kejahatan siber ini terhadap data pengguna?
"Akibatnya, banyak layanan online kami terganggu termasuk fungsi situs web, dukungan pelanggan, aplikasi yang dihadapi pelanggan, dan komunikasi perusahaan," ungkap pihak Garmin, mengutip dari TechCrunch.
Baca Juga: 5 Smartband Termurah Tapi Tetap Keren, Ada yang Tak Sampai Rp 100 Ribu
Garmin juga mengatakan bahwa tidak ada indikasi kalau data pelanggan diakses, hilang, atau dicuri.
Saham Garmin Turun
Selama perbaikan sistem yang dilakukan, harga saham Garmin turun dari $ 102 menjadi $ 94 per saham.
Namun saat ini saham tersebut sudah kembali naik ke angka 100 USD per-sahamnya.
Baca Juga: Oppo Watch Resmi Rilis Maret Ini Bersamaan Dengan Oppo Find X2
Kelompok Peretas yang Menyerang Garmin
Dalam kasus ini, Garmin diketahui diserang oleh kelompok peretas asal Rusia yakni Evil Corp.
Evil Corp telah mencoba untuk memeras Garmin dengan jumlah tebusan yang tidak sedikit.
Kelompok juga diketahui pernah melakukan pencurian kata sandi menggunakan Dridex.
Perangkat jahat jenis tersebut digunakan Evil Corp untuk mencuri lebih dari 100 juta USD yang berasal dari ratusan bank selama satu dekade terakhir.
(*)