Nextren.com - Rasanya hampir semua orang ingin memakai smartphone yang kencang dengan spesifikasi tinggi, namun harganya terjangkau.
Saat ini sudah cukup banyak merek smartphone yang bisa menyediakan harga terjangkau, dengan spek yang menarik, seperti realme, xiaomi, infinix hingga vivo.
Namun buat kamu yang ingin punya hape spek tinggi dengan harga lebih terjangkau lagi, hal itu bisa didapat dari hape BM (Black Market). Apalagi ternyata aturan validasi atau blokir IMEI baru berlaku efektif pada akhir Agustus 2020 nanti.
Secara kualitas, sebenarnya hape BM ini sama saja dengan yang resmi.
Bedanya karena masuk secara tidak resmi, maka tidak ada service center resmi. Selain itu, mereka juga tidak membayar pajak sesuai aturan yang berlaku.
Saat ini masih ada beberapa pilihan di pasaran, salah satunya Mi 9T Pro. Sebagai seri Mi, ini adalah kasta tertinggi dari hape Xiaomi.
Tengok saja speknya, Snapdragon 855, RAM 6GB, internal 64Gb atau 128GB, kamera 64MP triple, layar AMOLED, sensor fingerprint di layar, NFC dan fast charging 30 Watt.
Baca Juga: TikTok Hapus 49 Juta Video Menyimpang di Platformnya, India Terbanyak
Konektifitasnya sangat lengkap, termasuk NFC, WiFi, GPS, radio FM hingga sensor infra red untuk remote perangkat elektronik di rumah.
Semuanya bisa didapat dari hape seharga berkisar Rp 5 juta sampai Rp 6 juta ini.
Mi 9T Pro ini punya dua varian, yaitu memori 6GB/64Gb atau 6GB/128GB.
Harganya dalam kondisi baru mulai dari Rp 4,6 juta - Rp 5,3 juta untuk varian 6/64GB, serta Rp 5,5 juta - Rp 8 juta varian memori 6/128GB.
Harga tersebut dicek langsung oleh Nextren di Tokopedia.
Baca Juga: Cara Tukar Wajah Dengan Tokoh Terkenal Lewat Aplikasi Doublicat
Begitu pula di marketplace lain, terlihat banyak juga yang memajangnya, seperti di Bukalapak dan Shopee.
Perlu diketahui, Mi 9T Pro ini hanya punya dua slot, bisa untuk dua simcard atau 1 simcard + 1 microSD.
Lalu sebagai barang BM, apakah akses ke jaringan operator berfungsi normal?
Ya semua penjual menjamin kondisinya bisa dipakai di semua operator. Begitu pula antarmuka Androidnya sudah MIUI Global dan lancar mendukung aplikasi Google Play.
Tampaknya karena kondisinya sudah dibuka kardusnya dan kemungkinan besar sudah diisi simcard Indonesia agar segera dikenali oleh sistem pendeteksi IMEI.
Baca Juga: Kuota 25GB Per Bulan Seharga Rp 10, Paket Khusus Telkomsel Bagi 10.000 Relawan Penanganan COVID-19
Jadi meski statusnya barang bekas, namun kondisinya bisa dikatakan tampak baru, seperti diutarakan oleh testimoni banyak pembelinya.
Jangan heran kalau mendengar nama Xiaomi K20 Pro dan Mi 9T Pro adalah barang yang sama, karena hal itu sering dilakukan Xiaomi sebelumnya yaitu memasarkan produk dengan spek sama tapi dengan nama berbeda sesuai target pasarnya.
Smartphone Xiaomi yang tidak beredar resmi di Indonesia ini, menawarkan spesifikasi yang mirip dengan ponsel kelas atas, meskipun harganya sekelas smartphone menengah.
Mi 9T Pro ini tersedia dalam dua varian memori, yaitu memori internal 64GB atau 128GB.
Baca Juga: Galaxy A42 5G Hadir Tahun Depan, Mungkin Jadi Hape 5G Termurah Samsung
Desain dan Layar
Layarnya yang berukuran 6,39 inchi, sudah berbasis Super AMOLED yang mendukung resolusi Full HD 1080 x 2340p dan konten HDR10.
Tentu saja tampilannya begitu terang dan tajam dengan warna cemerlang, sekelas dengan smartphone flagship.
Bezelnya sangat tipis, sehingga layarnya bisa terasa sangat lega meski luas layarnya hanya 6,39 inchi.
Ukurannya terbilang ringkas untuk digenggam, dioperasikan dan dikantongi.
Bodi hape ini agak licin dan agak berat, sehingga disarankan memakai case bawaannya.
Baca Juga: Harus Coba! Inilah Deretan Game Battle Royale yang Rilis Tahun 2020
Hal paling unik adalah kamera selfie pop-up berukuran kecil dan kotak, memberikan efek elegan dengan cahaya lampu yang keren saat muncul.
Ada aksen merah di tombol power dan di sekitar kamera utama, sementara bodi belakangnya berbahan kaca dengan tampilan carbon fiber.
Untuk keamanan, ada sensor fingerprint di bawah layarnya, dengan respon yang sama cepatnya dengan sensor fingerprint konvensional.
Begitu pula fitur Face unlock juga sama cepat responnya.
Layarnya yang 6,49 inchi membuatnya bukan perangkat yang nyaman untuk dioperasikan dengan satu tangan.
Baca Juga: TikTok Diblokir di India, Facebook Siapkan Instagram Reels Sebagai Gantinya
Namun MIUI punya fitur gesture lengkap yang membuatnya bisa dioperasikan dengan satu tangan secara lebih mudah.
Dengan layar Super AMOLED Full HD, tampilan warna layarnya akurat terutama jika dipilih preset Warm dan kontras otomatis.
Kecerahan layarnya juga tinggi dan secara manual bisa diatur hingga 450 nits, dan bahkan di mode auto bisa mencapai 643 nits.
Semuanya digabungkan dengan layar tanpa notch, sehingga bisa menikmati layar lebih maksimal seperti untuk menonton video atau main game.
Baca Juga: Ini Alasan vivo Beri Nama Gimbal Stabilization Untuk Kamera X50 Series
Triple Kamera
Dibekali tiga kamera di belakang, lensa di kamera Xiaomi Mi 9T Pro ini terdiri dari lensa sudut lebar, lensa sangat lebar sangat lebar, dan telefoto.
Tepatnya beresolusi 48 MP f1.8, 13MP f/2.4 Ultrawide, dan 8MP f2.4 telefoto.
Sayangnya belum dilengkapi optical stabilizer, namun sensornya bisa merekam video 4K 60 fps.
Tersedia mode pemotretan berlimpah, mulai dari otomatis dengan pendeteksi adegan berbasis 'AI' hingga mode Pro yang memberi kontrol manual penuh untuk foto yang diambil.
Fitur praktis di kameranya adalah akses ke resolusi 48MP, untuk mendapatkan foto resolusi penuh yang dapat menangkap detail tinggi asalkan kualitas cahayanya cukup.
Baca Juga: Intip Kembali Beragam Kolaborasi Oppo Reno di Indonesia yang Menarik
Menurut video uji Gsmarena Official di Youtube, dalam kondisi cahaya cukup, hasil fotonya memang tajam, dengan detil mantap, kontras tajam, dan dynamic range yang bagus.
Ada menu untuk berpindah dari resolusi 12MP ke 48MP meski tak ada perbedaan kualitas foto yang berarti.
Kamera telefoto hanya bisa bekerja baik dalam kondisi cahaya yang cukup, dengan detil yang tajam.
Sementara kamera ultra wide juga cukup baik hasilnya dengan warna alami, rendah noise, meski kualitasnya masih di bawah dua kamera lainnya.
Baca Juga: Hands On Nokia 5.3, HP Dengan Jaminan Update Android 2 Tahun
Hasil foto low light juga bagus, meski bukan yang terbaik, namun masih salah satu yang terbaik di kisaran harganya.
Mode Night memberikan banyak peningkatan dibanding mode auto, dengan warna lebih seimbang dan detil lebih tinggi.
Mode Night ini jarang menghasilkan foto goyang dalam kondisi low light, jadi mode Night sangat disarankan dipakai saat memotret di malam hari.
Saat malam hari, kamera telefoto tak sebagus kamera utama, tentu saja karena ukuran sensornya juga lebih kecil.
Hasil foto pada mode Portrait sangat tergantung pada kondisi cahaya, dan saat berada dalam kondisi agak gelap, maka efek bokeh sangat jelas dan rapi.
Kita juga bisa mencoba beragam efek background yang tersedia di menunya.
Beralih ke kamera selfie yang beresolusi 20MP f/2.2, bisa menghasilkan foto selfie dengan warna dan kontras yang bagus.
Namun tak ada autofokus, sehingga jarak berfoto selfie agak terbatas.
Efek bokeh juga terekam dengan baik, meski kamera selfienya tanpa depth sensor.
Hasil rekaman video 4K pada 60fps di hape ini tajam dan detil, meski bukan yang terbaik.
Kamera telefoto hanya bisa merekam video pada resolusi Fu1l HD 1080p dan tak bisa merekam video 4K.
Baca Juga: Google Punya Tsunami, Open Source Untuk Memindai Jaringan di Perusahaan
Kinerja
Chipset Snapdragon 855 memberikan kinerja smartphone flagship, ditambah sistem pendingin dua sisi berguna saat main game.
Namun hape ini disebut sedikit panas setelah uji benchmark yang agak lama, jadi kinerjanya mungkin agak menurun setelah dipakai main game lama.
Xiaomi Mi 9T Pro ini dibekali baterai 4000mAh, dengan daya tahan bagus.
Seperti dilansir dari Techradar, baterainya bisa bertahan dari pagi hingga malam dan masih tersisa 20% daya.
Sementara aktifitas memutar video Full HD selama 90 menit diputar pada kecerahan penuh hanya menghabiskan baterainya sebesar 10%.
Baca Juga: Xiaomi Mi 10 Versi Super Dilaporkan Siap Meluncur Dalam Waktu Dekat
Asyiknya hape ini juga mendukung pengisian cepat berdaya 27W.
Untuk mengisi daya baterai 50% perlu waktu 30 menit, dan baterai terisi penuh 100% setelah lebih dari satu jam.
Sementara kualitas audionya bagus meski tidak luar biasa, karena speaker mononya bersuara keras namun terdengar kesulitan menampilkan nada tinggi pada volume maksimal.