Nextren.com - NPC International Inc, pewaralaba restoran Pizza Hut dan Wendy's terbesar di Amerika Serikat (AS), mengajukan proteksi kebangkrutan di pengadilan.
Bisnis NPC melorot setelah penyebaran pandemi makin mengorbankan kompetisi di industri restoran cepat saji.
NPC, yang beroperasi sejak tahun 1962, kini mengoperasikan 1.227 gerai Pizza Hut dan 393 gerai Wendy's di AS.
Di masa pandemi, NPC dan Pizza Hut telah berjuang untuk memperbesar layanan antaran dan keluar dari pakem tradisional bisnis restoran.
Baca Juga: Telkomsel Orbit Hadirkan Internet Rumahan Lewat Modem WIFI 4G, Bisa Dikontrol Lewat Aplikasi
Di sisi lain, perusahaan ini menghadapi tekanan akibat kenaikan gaji pegawai.
Nah bagaimana kondisi Pizza Hut di Indonesia?
Ternyata hari ini, Kamis (2/7), harga saham emiten ritel pengelola gerai Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) ditutup menyentuh batas bawah penurunan, dengan koreksi sebesar 6,88% di level harga Rp 745 per saham.
Sejatinya pada perdagangan hari ini PZZA hanya terkoreksi 2,50% saja di harga Rp 780 per saham.
Baca Juga: Stiker Animasi di WhatsApp Akan Meluncur Minggu Besok, Seperti Apa?
Akan tetapi jelang menit-menit akhir perdagangan, Danpac Sekuritas melakukan aksi jualan besar-besaran sehingga harga PZZA tertekan sampai menyentuh level ARB.
Penurunan saham PZZA pada hari ini karena perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 85% pada periode kuartal pertama tahun ini menjadi Rp 6,04 miliar.