2. Cashflow
Alur uang yang sulit terbaca menjadi salah satu ancaman juga bagi para pelaku UMKM terutama yang baru menjajalnya di masa pandemi.
Baca Juga: Meski Pajak Sudah Berlaku, Harga Game Steam Masih Tetap Sama Kok!
Selain itu, pendanaan modal yang susah didapatkan menjadi persoalan utama untuk bisa bertahan di tengah kondisi seperti sekarang.
Dalam urusan ini, keberadaan perusahaan pinjaman online dikatakan menjadi lebih penting sebagai upaya UMKM bisa menjawab tantangan cashflow tersebut.
Baca Juga: Aplikasi Deliveree Bisa Disuruh Belanja Pribadi yang Banyak ke Supermarket Terdekat
3. Permintaan
Masalah terakhir untuk bisa menjajaki bisnis online saat ini adalah permintaan.
Meningkatnya jumlah pengangguran selama masa pandemi membuat banyak orang juga mengurangi kegiatan belanja.
SEA telah melakukan riset kepada 20.000 anak muda Indonesia berusia 16 sampai 35 tahun dan hasil riset menyatakan ada 59 persen orang lebih meningkatkan tabungan darurat.
Selain itu, 57 persen juga menunjukkan kalau masyarakat sekarang lebih berhati-hati terhadap pengeluaran.
Lebih lanjut, Teten Masduki pun mengatakan kalau kolaborasi antar lini di masa seperti sekarang sangat dibutuhkan untuk bisa membangun kondisi ekonomi Indonesia yang baru dengan digital dan mengembalikannya seperti semula.