Kendati demikian, Teten juga mengatakan kalau UMKM menjadi salah satu lini bisnis yang sedang mengalami penurunan.
"Data menunjukkan sudah banyak UMKM yang terengah-engah, bahkan beberapa hingga gulung tikar," jelas Teten.
Menyoal hal tersebut, SEA Group menemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di masa pandemi sebaga berikut:
Baca Juga: Inilah Perubahan Pola Belanja Warga Indonesia Saat Ramadan 2020 di Blibli
1. Pasokan
Hambatan pertama yang dirasakan oleh para pelaku bisnis UMKM adalah pasokan.
Selama masa pandemi, pemerintah daerah memang menjalankan kebijakan yang berbeda-beda.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikatakan menjadi salah satu tersendatnya pasokan barang.
Bekerja dari rumah yang membutuhkan pasokan koneksi internet yang stabil, sedangkan seperti yang kita tahu, pemerataan sinyal di Indonesia masih belum maksimal.
Baca Juga: Lomba Programmer di Shopee Code League 2020 Sudah Diikuti 19 Ribu Coders
"Kami sedang mengusulkan ke Kemenkominfo karena kendala pulsa yang mahal kami anggap sebagai masalah yang kerap dikeluhkan pelaku UMKM," ucap Teten Masduki.
Gangguan logistik juga menjadi alasan tertahannya pasokan barang yang dijual oleh para pelaku usaha yang diantaranya adalah pebisnis di bidang kesehatan, pendidikan, dan pertanian.