Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Realme, Oppo Hingga Vivo Terpaksa Tidak Bisa Berproduksi di India

Zihan Fajrin - Senin, 08 Juni 2020 | 11:52
Ilustrasi Penjualan smartphone
marketingland

Ilustrasi Penjualan smartphone

Nextren.com -Realme, Vivo dan Oppo merupakan brand smartphone dari negara Cina yang tidak hanya memiliki pabrik untuk produksi di negaranya saja.

Brand tersebut juga memiliki pabrik di Indonesia untuk mempermudah produksi dan hadirnya smartphone baru.

Di India pun ketiganya memiliki sebuah pabrik namun diketahui baru-baru ini dipaksa untuk berhenti.

Hal ini disebabkan karena Covid-19 yang sudah menyebar di negara India.

Baca Juga: Vivo Meraih Posisi Nomor 5 Merek Smartphone Global Menurut IDC

Oppo diketahui sebagai pemegang kontrak produsen untuk brand realme dan OnePlus di negara tersebut.

Namun kedua brand juga tidak bisa berproduksi, karena fasilitas Oppo yang ditutup.

Pabrik perusahaan ditutup di bawah karantina umum, yang berlaku untuk setiap perusahaan di negara India.

Melansir Gizchina, seharusnya produksi masih bisa berjalan seperti biasa, tetapi pada hari-hari awalbeberapa pekerja didiagnosis, itulah sebabnya pemerintah memutuskan untuk menutup kembali pabrik.

Baca Juga: Pabrik TV Sharp Akan Dijadikan Pabrik Masker Terkait Virus Corona

Beragam smartphone yang akan hadir juga terpaksa ditunda hingga waktu yang belum diketahui.

Brand realme yang menjadi favorit negara tersebut karena murah juga tidak menghadirkan smartphone terbarunya.

Menurut PresidenAll-India Association of Mobile Retailers, mengatakanpabrikan lain menghadapi situasi serupa.

Intinya, virus berdampak negatif pada seluruh industri bukan hanya smartphone saja.

Baca Juga: World Industrial Design Day (WIDD) 2020 Digelar Indosat Untuk Mencari Solusi Menghadapi New Normal di Indonesia

Dia juga mengatakan bahwa sekitar 20% dari pengecer tidak akan dapat melanjutkan penjualan tanpa dukungan pemerintah.

Karena margin rendah di segmen harga anggaran pasar dan tidak populernya smartphone yang lebih mahal.

Di Indonesia juga mengalami hal ini, namun pemerintah sudah dalam tahap menuju new normal.

Dengan tahap new normal ini, diharapkan sektor ekonomi kembali berjalan lancar dan bisa mendukung sektor industri lainnya.

Baca Juga: Inilah Langkah Grab Sambut New Normal, Akan Ada Fitur Baru Untuk Driver

(*)

Source : Gizchina

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x