Follow Us

Kerusuhan dan Kekacauan di Amerika Malah Disukai Iran, Rusia, China dan Turki

None - Kamis, 04 Juni 2020 | 22:01
Pesepeda melintasi bangunan yang terbakar saat demonstrasi di Minneapolis.
David Guttenfelder/National Geographic

Pesepeda melintasi bangunan yang terbakar saat demonstrasi di Minneapolis.

Saat ini, aksi protes di AS dan krisis Covid-19 telah menyebabkan situasi di Washington menurun dengan cepat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa AS sekarang harus berurusan dengan kesalahan polisi dan membanding-bandingkan AS dengan Rusia.

"Syukurlah, hal-hal yang terjadi di Amerika tidak terjadi di Rusia," katanya seperti yang ditulis media TASS Rusia.

Baca Juga: Bos Twitter Bela Perusahaannya Yang Diancam Tutup Oleh Donald Trump

NBCNews juga menuliskan berita yang sama.

China, Rusia dan Iran menggunakan media yang disponsori negara untuk menyerang AS atas pembunuhan George Floyd dan kerusuhan sipil yang terjadi.

Menurut sebuah laporan yang dirilis Rabu (3/6/2020) oleh sebuah perusahaan swasta, tidak ada bukti adanya operasi pengaruh online yang mirip dengan campur tangan Rusia dalam kampanye presiden 2016.

"Musuh AS menggunakan gejolak di media tradisional dan sosial dengan menggunakan narasi mereka yang sedemikian rupa," demikian bunyi laporan oleh Graphika, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis volume besar lalu lintas media sosial, seperti yang dikutip dari NBCNews.

Baca Juga: iPhone Jarahan Demonstran AS Tak Bisa Dipakai atau Dijual Karena Dikunci Jarak Jauh

Ketiga negara menggunakan kehadiran editorial online mereka yang substansial untuk mengkritik pembunuhan Floyd, reaksi polisi terhadap protes, dan Presiden Donald Trump. Akan tetapi, menurut laporan itu, tujuan mereka tampaknya berbeda.

“Tujuan utama Tiongkok tampaknya adalah untuk mendiskreditkan AS atas tindakan keras Tiongkok terhadap Hong Kong.

Tujuan utama Iran tampaknya adalah untuk mendiskreditkan AS terhadap catatan hak asasi manusia Iran dan untuk menyerang sanksi AS," kata laporan tersebut.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest