Nextren.com - Berbagai perubahan yang terjadi dengan cepat sejak awal tahun, menekan banyak industri di Indonesia, termasuk industri telekomunikasi.
Apalagi ditambah pandemi virus covid-19 yang membuat ekonomi lesu yang memberatkan operasional banyak perusahaan.
Untungnya, hal sebaliknya terlihat dari kinerja operator seluler XL Axiata, yang malah mencatat kinerja moncer sejak awal tahun.
Operator seluler XL Axiata berhasil mengawali tahun 2020 dengan kinerja yang kuat di tengah kompetisi industri telekomunikasi dan data yang terus meningkat.
Baca Juga: Cara Aman Pakai Zoom Untuk Video Conference, Bayar 200 Ribu Sebulan
Sejumlah indikator menunjukkan kemampuan XL Axiata mempertahankan kinerja di periode tiga bulan pertama setiap tahun yang biasanya sangat berat.
Pendapatan meningkat sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 1,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ).
EBITDA juga meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang didorong oleh pertumbuhan revenue, efisiensi biaya dan implementasi IFRS16, sehingga pencapaian laba bersih juga meningkat secara signifikan sebesar Rp 1,5 triliun. Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, “Tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator. Namun, momentum positif dari kinerja 2019 ditambah dengan proposisi produk yang inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, telah berhasil membawa kami mewujudkan kinerja yang tetap kuat dan berkelanjutan di triwulan 1 2020.”
Baca Juga: Tri Beri Akses Gratis ke Aplikasi Panggilan Video Dengan Jaringan 4.5G
Penetrasi penggunaan smartphone bisa ditingkatkan menjadi 86% akhir triwulan 1.
Keberhasilan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan data sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), dan saat ini pendapatan dari data berkontribusi sebesar 91% dari total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan. Total trafik sepanjang triwulan 1 tersebut meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 7% dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ).
Sejak memasuki masa anjuran bekerja dan belajar di rumah (WFH) di pertengahan Maret, seiring dengan merebaknya Covid-19, trafik data telah meningkat 15% dibandingkan periode sebelum WFH.