Nextren.com - Upaya pencegahan dan penyembuhan masyarakat dari pandemi sedang diupayakan oleh tenaga-tenaga kesehatan di seluruh dunia.
Diketahui bahwa kasus ini sudah menjangkit sekitar 2,6 juta orang dan paling banyak menyerang warga negara Amerika Serikat.
Untuk wilayah Asia, kasus tertinggi dipegang oleh Tiongkok dimana virus COVID-19 menyebar pertama kali di Wuhan.
Menyebar sejak bulan Januari lalu, kini Wuhan diketahui telah berhasil melewati masa sulit akibat pandemi tersebut.
Baca Juga: FBI Tuduh Hacker yang Mengintai Peneliti COVID-19 Didukung Negara
Tentunya dengan keberhasilan tersebut membuat beberapa negara dilaporkan ingin mengikuti jejak Tiongkok dalam menangani kasus wabah penyakit itu.
Namun, beberapa laporan mengatakan bahwa ada beberapa negara yang melakukan cara curang dengan pengambilan data secara paksa.
Melansir dari CNet, peneliti cybersecurity FireEye melaporkan bahwa ada sejumlah peretas yang menargetkan pemerintah Tiongkok untuk mengambil informasi tentang bagaimana negara maju tersebut dapat menangani kasus COVID-19.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa hacker-hacker tersebut adalah penjahat yang didukung dan dibiayi oleh Pemerintah Vietnam.
Terkait detil serangannya, FireEye menuduh bahwa serangan digital itu menargetkan Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok serta pejabar di Wuhan.
Upaya peretasan data ini diketahui sudah berjalan mulai dari tanggal 6 Januari lalu, sehari setelah WHO memperingatkan wabah penyakit COVID-19 pertama kali.
Menurut peneliti FireEye, serangan tersebut melibatkan email yang berisi tautan untuk pelacakan yang mengarahkan pengguna pada halaman penawaran alat-alat kantor.