Follow Us

FBI Tuduh Hacker yang Mengintai Peneliti COVID-19 Didukung Negara

Fahmi Bagas - Jumat, 17 April 2020 | 15:00
Ilustrasi Hacker
New York Post

Ilustrasi Hacker

Nextren.com - Serangan hacker saat ini menjadi salah satu penyakit yang menyerang masyarakat.

Nampaknya keberadaan hacker ditengah situasi karantina seperti sekarang malah semakin merebak dan menyerang banyak segmen.

Diketahui bahwa saat ini para hacker telah menjadikan aplikasi Zoom sebagai sasaran empuk aksi kejahatannya.

Salah satu aksi yang paling sering dilakukan oleh para hacker tersebut adalah Zoombombing.

Baca Juga: Cara Hindari Penyusup di Zoom Seperti Dialami Dewan TIK Nasional

Zoombombing merupakan tindakan penyusupan ruang meeting dan mengambil alihnya dengan serangan konten pornografi ataupun ancaman secara bombardir.

Selain itu, para hacker juga diketahui mencomot data pribadi para peserta ruang meeting yang ada di Zoom.

Beberapa waktu lalu diketahui bahwa para hacker tersebut telah menjual 500.000 lebih akun pengguna Zoom di dark web.

Baca Juga: Zoom Rekrut Mantan Ahli Keamanan Facebook Untuk Bereskan Kebocoran Data

Untuk per akunnya, mereka menjual seharga 0,002 USD dengan jaminan semua data pengguna akan bisa digunakan oleh si pembeli.

Mengutip dari Reuters, seorang pejabat keamanan siber senior dari FBI mengungkapkan bahwa ada rencana lain yang sedang dilakukan oleh para hacker.

Pejabat tersebut mengatakan pada Kamis (16/4) kemarin bahwa ada sejumlah hacker yang telah membobol perusahaan yang sedang melakukan penelitian terkait perawatan untuk Covid-19.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest