Nextren.com - Toko aplikasi untuk sistem operasi smartphone menjadi tempat utama untuk menyediakan aplikasi dan game yang diinginkan pengguna.
Smartphone Android memakai Google Play, sedangkan iPhone memakai App Store.
Para developer atau pembuat game dan aplikasi mendapatkan uang dari Google Play atau App Store, dari pembelian game dan aplikasi.
Namun banyak juga yang menggratiskan aplikasi dan gamenya, dan mencari uang dari iklan atau menjual pernak-pernak di dalam apikasi.
Semenjak kemitraannya dengan Google putus karena masuk blacklist pemerintah AS pada Mei tahun lalu, Huawei mesti menyediakan berbagai aplikasi Android lewat tokonya sendiri, App Gallery.
Artinya smartphone Huawei sudah tak bisa lagi memakai Google Play.
Salah satu cara Huawei menarik developer agar mau memasarkan aplikasi di App Gallery adalah dengan menawarkan pemasukan 100 persen untuk pengembang.
Artinya, pendapatan dari aplikasi akan sepenuhnya masuk ke kantong pembuat tanpa dipotong oleh Huawei.
Ini berbeda dari kebijakan toko aplikasi lain yang memungut potongan.
Developer di toko App Store (iOS) dan Play Store hanya berhak mendapat 70 persen dari pemasukan aplikasinya.
Sementara, 30 persen sisanya diambil oleh Apple dan Google selaku pemilik lapak.
Namun, kebijakan pemasukan tanpa potongan di App Gallery hanya berlaku dalam jangka waktu dan untuk aplikasi kategori tertentu saja, yakni aplikasi di luar game untuk satu tahun pertama.
Berikut aturan pembagian hasil penjualan aplikasi di smartphone Huawei.
Kategori Aplikasi Edukasi- Tahun Pertama 0% :100%- Tahun kedua 10% :90%- Pembagian revenue standar 20% : 80%
Kategori Aplikasi Game- Tahun Pertama 15% :85%- Tahun kedua 15% :85%- Pembagian revenue standar 30% : 70%
kategori Aplikasi Media and Entertainment, Tools, Communication, Books and References, Photography, Food and Drink, Travel and Navigation, Travel and Accommodation, Shopping, Business, Kids, Finance, Sports and Health, Lifestyle and Convenience, Cars, and Personalized Themes.- Tahun Pertama 0% :100%- Tahun kedua 15% :85%- Pembagian revenue standar 30% : 70%
Di tahun kedua, Huawei mulai memungut potongan, tapi persentasenya masih lebih kecil dibanding toko aplikasi lain, yakni 10 persen untuk jenis aplikasi edukasi dan 15 persen untuk kategori selebihnya.
Memasuki tahun ketiga dan seterusnya, potongan kembali dinaikkan, menjadi 20 persen untuk aplikasi edukasi dan 30 persen untuk aplikasi jenis lain, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GSM Arena, Senin (9/3/2020).
Untuk jenis aplikasi game, Huawei memberlakukan potongan sebesar 15 persen di tahun pertama dan kedua, lalu 30 persen di tahun ketiga dan seterusnya.
Angka-angka di atas berlaku untuk pengembang aplikasi App Gallery yang berdomisili di China.
Untuk developer Negeri Tirai Bambu, Huawei menerapkan potongan jauh lebih besar, mencapai 50 persen untuk aplikasi game.
Kebijakan selengkapnya untuk developer App Gallery dapat dilihat dalam situs Huawei di tautan berikut ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Huawei Tawarkan Pemasukan 100 Persen untuk Developer App Gallery"Penulis : Putri Zakia Salsabila