Follow Us

11 Mitos tentang Virus Corona: Dari Bocornya Hasil Lab Hingga Paket Dari China Menular

Wahyu Subyanto - Selasa, 03 Maret 2020 | 13:53
(ilustrasi) terima kiriman paket
Unplash

(ilustrasi) terima kiriman paket

Pasalnya, masker wajah tidak dirancang untuk memblokir partikel virus untuk mengenai wajah.

Baca Juga: Pompa Angin Digital Xiaomi Dijual di Indonesia, Ringkas dan Bisa Isi 5 Ban Mobil

Namun, masker dapat membantu mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke orang lain dengan memblokir percikan partikel pernapasan yang dikeluarkan dari mulut.

Ini artinya, tidak semua orang perlu mengenakan masker.

Dilansir dari laman Forbes, spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa, mengatakan bahwa orang sehat tidak membutuhkan masker wajah jenis apa pun.

"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi diri dari virus," kata Perencevich.

Perencevich pun mengatakan, pemakaian masker yang salah seperti sering menyentuh wajah saat memakai masker dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca Juga: Sutradara Film Star Wars Ungkap Pencitraan iPhone, Produknya Tak Boleh Dipakai Penjahat atau Tokoh Antagonis

Perencevich menjelaskan, banyak orang membeli masker dengan asumsi menghentikan virus mencapai mulut atau hidung mereka yang tersebar melalui udara.

Padahal, virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara.

2. Mitos: Kecil kemungkinan kena virus SARS-CoV-2

Belum tentu. Para ilmuwan telah menghitung angka reproduksi dasar atau disebut R0 (diucapkan R-nol).

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest