Hati-Hati! Warung Palsu di Jogja dan Surabaya Ini Bikin Rugi Driver Ojek Online

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Beredar sebuah cerita terdapat warung yang terdaftar pada aplikasi Grab dan Gojek dengan nama yang berbeda.

Cerita tersebut berasal dari sebuah thread yang dibuat akun Twitter @Sarawuttanaphon yang memiliki nama lengkap tertera diakunnya yaitu Rahmat Syaifulloh.

Rahmat bercerita kalau ia pernah mendapat sebuah pesanan ke suatu tempat makan yang bernama Warung Ijo.

Warung Ijo tersebut diceritakan Rahmat seperti warung yang hanya melayani makanan untuk pesan dan antar.

Menariknya, warung tersebut dikatakan satu tempat namun terdaftar di aplikasi Grab dan Gojek dengan nama yang berbeda.

Rahmat juga memperkirakan Warung Ijo tersebut tidak hanya berletak di satu tempat melainkan ada di tempat lainnya.

Perkiraan tersebut berdasarkan pengalamannya menjadi ojek online dan sudah menemukan 6 cabangnya.

Warung yang berbentuk satu unit ruko tersebut menjual berbagai makanan dari sate dan bebek terkenal di Jogja.

Lalu bagaimana cara kerja Warung Ijo dengan banyak nama tersebut?

Ridwan melanjutkan threadnya dengan bercerita Warung Ijo tersebut dijaga oleh satu orang dan menggunakan satu tab Android, hape, dan beberapa hape jadul.

Tab Android dan satu hape diceritakan menjadi alat untuk menjalankan aplikasi, lalu untuk hape lama digunakan untuk menerima kode untuk login di akun berbeda.

Jadi bila ada pesanan masuk di akun warung yang berbeda, mereka harus masuk terlebih dahulu untuk menerima pesanan.

Dengan penjaganya yang hanya satu orang, Rahmat bercerita jika antrian pesanan ramai, driver harus menunggu sampai 45 menitan.

Untuk urusan makanan dan minuman, ketika pesanan sedang dilayani menurut Rahmat tidak ada bau aroma masakan yang biasanya ada ketika seseorang memasak.

Lalu ia pun menjelaskan bahwa pesanan yang membawa nama sate atau daging bahannya sudah disimpan ke dalam freezer.

Seperti sate yang harusnya dibakar jadi digoreng dan tidak ditaruh bumbu apapun, lalu rendang yang sudah ditaruh di freezer dengan plastik per porsi.

Bila ada yang memesan rendang, Rahmat bercerita bahwa memanaskannya tidak menggunakan wajan atau penggorengan, melainkan panci dengan merebus air terlebih dahulu lalu rendang dimasukan bersamaan dengan plastiknya.

Dalam threadnya, Rahmat mengetahui Warung Ijo hadir di enam tempat di daerah Jogja.

Yaitu Jalan Wahid Hasyim, Nologaten, Langgensari, Maguwo atau ringroad utara, Monjali, dan Jalan Suryonegaran.

Untuk nama-nama toko yang terdaftar di Grabfood maupun Gofood pun diketahui sudah berganti-ganti.

Informasi tersebut ditemukan dari thread akun Twitter @javafoodie_ yang memberitahu toko mana saja yang menjadi sebuah kamuflase dari Warung Ijo.

Kebanyakan toko yang terdaftar mengikuti nama toko terkenal seperti Sate Artomoro yang mengikuti Sate Podomoro, Bebek Pak Slamet mirip dengan Bebek H. Slamet, dan Ayam Kohjoyo mirip seperti Ayam Tojoyo.

Java Foodie juga memberitahu Warung Ijo yang buka 24 jam tersebut menargetkan para turis atau bule.

Rahmat maupun Java Foodie, juga berkata dengan adanya Warung Ijo dapat membuat driver mendapat rating yang jelek.

Rahmat juga sebagai ojek online sering bertanya terlebih dahulu kepada pelanggan jika memesan di toko Warung Ijo untuk menghindari kualitas yang tidak bagus yang disebabkan oleh toko, dan bukan dari driver.

Kejadian serupa juga terjadi di Surabaya berdasarkan tweet dari akun @maatoeel.

Di Surabaya terdapat di wilayah Gubeng, Kampung Malang, Keputih, Kalijudan, Juanda, Medokan Semampir, Siwalankerto, Hr Muhammad, Lontar, dan Wiyung.

Dengan nama toko Bebek Pak Slamet atau Nasi Babat Cak Min diingatkan untuk cek rating terlebih dahulu di aplikasi Gofood.

(*)