Kemenparekraf Komentari Game Terbaru Telkomsel yang Dianggap Berisi Kekerasan

Fahmi Bagas - Kamis, 20 Februari 2020 | 15:40
 
Hari Santoso Sungkari, Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Fahmi Bagas
Fahmi Bagas

Hari Santoso Sungkari, Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Hasil yang kurang memuaskan datang dari negara Malaysia dan Singapura yang dikatakannya memiliki jumlah gamers yang lebih sedikit dibanding Filipina.

Kalau begitu, nampaknya dengan jumlah pengguna game di Indonesia yang sudah disebutkan sebelumnya, game ini akan memiliki pasarnya sendiri.

Baca Juga: Netmarble Luncurkan Mode Baru ‘Brawl’ di game RPG Mobile Seven Knights

3 siswa bully seorang gadis
@ndorobeii @ndorobei.rescue
@ndorobeii @ndorobei.rescue

3 siswa bully seorang gadis

Namun, beberapa akhir ini di Indonesia sendiri sedang marak perundungan atau bullying yang terjadi di anak-anak usia sekolah.

Salah satu indikator dari terjadinya bullying ini juga sempat dirumorkan bahwa berasal dari seringnya anak bermain game online.

Selain itu, game MMORPG juga memiliki ciri gameplay yang menghadirkan tindak kekerasan serta unsur-unsur lainnya.

Lalu, bagaimana pendapat dari pihak Pemerintah Indonesia mengenai hal tersebut?

Baca Juga: Meski Tumbuh Pesat, Google Cloud Tak Mampu Saingi Amazon Web Services

Dalam acara peluncuran game tersebut, Hari Santoso Sungkari, Deputi Infrastruktur Kemeparekraf Indonesia menyatakan komentarnya.

"Untuk game Rise of Nowlin, memang ada hal-hal yang berbau kekerasan tapi hal tersebut sudah disensor oleh pemerintah" ungkap Hari saat ditanya oleh wartawan.

Pemerintah dikatakan telah melakukan sensor terhadap beberapa unsur seperti darah dan pornografi.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular