Kisah Wanita Muslim Filipina Ketemu Jodoh Pria Amerika Lewat Game RPG

Wahyu Subyanto - Rabu, 16 Januari 2019 | 15:07

Nextren.com - Jodoh tak akan kemana, dan bisa bertemu dengan cara yang tak diduga.Begitulah kisah wanita muslim asal Filipina ini, yang berjodoh dengan pria Amerika secara tak biasa.Awalnya, game RPG benar-benar hanya bentuk pelarian bagi Samra, seorang TKW asal Filipina yang bekerja di Arab Saudi. Lewat game RPG atau role-playing game, bisa memainkan tokoh-tokoh khayalan dan bekerjasama untuk menyusun sebuah cerita bersama.

Baca Juga : Game eSports Kini Resmi Jadi Jurusan di Universitas Dian Nuswantoro SemarangAsal tetap mengikuti aturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi menentukan arah dan hasil akhir permainan ini. Saat itu, Samra yang berusia 23 tahun adalah pembantu rumah tangga di Arab Saudi.Selain selalu rindu rumah asalnya di Filipina, ia juga harus berurusan dengan majikannya yang kejam.Sangat menyukai game RP, ternyata tak hanya hiburan dan teman-teman yang didapatnya.

Ternyata Samra juga akan menemukan cintanya dalam game RPG.Dilansir dari GMA News Online (6/1/2019), bulan Juni 2017 lalu dia berkenalan dengan seorang pria Amerika bernama Triston Wallin. Samra belajar bahwa Triston adalah seorang gamer profesional dari Las Vegas, yang juga menyukai permainan video seperti dia. Triston tidak punya rencana merayu Samra, tetapi setelah beberapa kali bertukar pesan, Triston mulai jatuh cinta.Hubungan mereka terikat melalui game.

Triston pernah memberi item langka kepada Samra dan bahkan uang game. Lewat video call, mereka akhirnya bisa saling melihat wajah satu sama lain.Tapi Samra menahan diri, karena dia belum pulih dari hubungan sebelumnya. Mereka terus ngobrok dan melakukan panggilan video hingga akhirnya pada hari ulang tahun Triston, dia mengejutkan Samra dengan hadiah ulang tahun termanis.

Istilah anak jaman now, Triston menyatakan cinta kepada Samra.Samra mengatakan ya kepada Triston, dan mereka secara resmi menjadi pasangan.Lalu mereka melanjutkan hubungannya, dengan secara teratur melakukan panggilan video. Pada bulan September, dan pada video call lainnya, Triston melamar Samra.

Dia merasa yakin dengan perasaannya.

Samra menerima dan menjawab ya atas lamaran itu.Maka sebuah rencana untuk pertemuan fisik dijadwalkan. Triston terbang dari AS, sementara Samra berangkat dari Saudi. Mereka akan bertemu di Filipina.Pada bulan Desember, mereka akhirnya saling bertemu muka secara langsung.Triston melamarnya lagi, dalam kehidupan nyata.

Saat Triston mengetahui bahwa Samra adalah seorang Muslim dan dengan aturan yang ketat untuk menikah, maka Triston bersedia menjadi mualaf. Pasalnya, dia akan menikahi wanita impiannya.Mereka menikah secara aturan Islam lalu mengadakan upacara pernikahan modern seminggu setelahnya.Triston dan Samra saat ini tinggal di Filipina.

Baca Juga : Begini Kinerja Asus Max Pro M2 Saat Bermain Game Berat, Minatkah?Tetapi Triston berencana untuk pulang kembali ke Amerika agar bisa menyiapkan surat-surat kewarganegaraan bagi istrinya.Triston ingin agar Samra menjadi warga negara resmi negara Amerika, agar mereka bisa memulai hidup bahagia mereka selamanya. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya