Follow Us

Inilah CrossFit, Olah Raga Keras dan Ketat yang Menjadi Hobi Ashraf Sinclair

None - Selasa, 18 Februari 2020 | 19:45
Oka Tripambudi, pelatih CrossFit mendiang Ashraf Sinclair saat ditemui di tempat latihan biasanya di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020)(KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS)
Oka Tripambudi, pelatih CrossFit mendiang Ashraf Sinclair saat ditemui di tempat latihan biasanya di

Oka Tripambudi, pelatih CrossFit mendiang Ashraf Sinclair saat ditemui di tempat latihan biasanya di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020)(KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS)

Nextren.com - Kematian aktor Ashraf Sinclair yang mendadak membuat kaget banyak pihak.

Pasalnya Ashraf dikenal masih berusia muda (40 tahun), sangat sehat, dan rajin berolahraga.

Saking cintanya pad aolahraga, dia bersama rekannya mendirikan klub olahraga Crossfit.

Suami Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) pagi tadi.

Selain dikenal publik sebagai sosok yang menekuni dunia seni peran, Ashraf juga merupakan co-founder dari klub crossfit.

Baca Juga: Ashraf Sinclair Meninggal di Usia Muda, Tinggalkan Banyak Bisnis Startup yang Dirintisnya

Dia mendirikan klub crossfit bernama Crossfit Equator bersama dua rekannya, Oka Tripambudi dan Brian Pandji.

Dalam klub itu, Brian dan Oka lebih banyak bergerak di bidang kepelatihan, sementara Ashraf banyak berkecimpung di bagian pemasaran.

Lantas apa itu crossfit?

Mengenal crossfit Melansir dari website resmi Indonesia Fitness Trainer Association (APKI), crossfit adalah program latihan yang menggabungkan dua unsur sistem aerobic serta anaerobic.

Olahraga ini menekankan perpaduan latihan interval dengan intensitas tinggi, angkat beban, senam dan disiplin lainnya dalam format serupa latihan sirkuit.

Baca Juga: WHO Gandeng Facebook, Google, dan Amazon untuk Cegah Hoax Seputar Corona

Latihan ini terkenal dengan polanya yang keras dan ketat, contohnya dalam satu sesi latihan Anda akan diminta melakukan 100 push-ups, 100 pull-ups, 100 sit-ups dan 100 squats.

Setiap harinya, latihan yang dilakukan berbeda-beda.

Peralatan yang digunakan dalam metode latihan ini pun beragam, mulai dari peralatan gym hingga menggunakan beban berat tubuh sendiri, tali tambang bahkan ban mobil.

Setiap orang diberikan beban yang sama saat menjalankan latihan crossfit.

Baca Juga: Uji Coba Blokir IMEI Hape Ilegal Dimulai Hari Ini, Dua Metode Disiapkan

Sistem ini lebih dikenal dengan “one size fit all” sehingga tidak ada perbedaan atau porsi latihan khusus baik bagi pemula atau orang yang sudah berpengalaman.

Dalam metode crossfit, jenis gerakan-gerakan yang dilakukan biasanya bersifat fungsional dan dilakukan dengan intensitas tinggi.

Tujuannya adalah meningkatkan kekuatan otot, ketahanan jantung dan fleksibilitas tubuh karena intensitasnya yang tinggi dan jadwal latihan yang ketat.

Hasil dari latihan dengan metode crossfit lebih terlihat jelas, sehingga sering dianggap metode yang paling berhasil.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Ribuan Foto Indah Google Earth Dari Seluruh Dunia, Dukung Resolusi 4K Loh!

Namun, untuk dua alasan tersebut, metode crossfit diketahui merupakan metode latihan yang sangat rentan dengan cedera.

Pola latihan crossfit

Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai pola latihan crossfit :

1. Melatih kekuatan otot dan stamina

Berbagai jenis gerakan dan variasi latihan yang dilakukan crossfit membuat kontraksi terjadi pada semua bagian otot.

Hal itu membuat kekuatan otot akan meningkat dan bentuk otot akan terlihat semakin jelas.

Intensitasnya yang tinggi juga melatih stamina tubuh.

Misalkan, Anda yang sebelumnya hanya bisa melakukan push-ups sebanyak 25 kali dalam satu menit, dua bulan selanjutnya bisa menyelesaikan 30 push-ups dalam satu menit.

Baca Juga: Ini Alasan Khusus Instagram Tidak Sediakan Layanannya untuk iPad

2. Bersemangat dan termotivasi

Pola latihan crossfit biasanya dilakukan dengan membentuk suatu kelompok.

Biasanya juga akan ada tantangan-tantangan yang diberikan pelatih kepada tiap peserta sehingga di antara mereka akan terjadi kompetisi.

Dengan adanya kompetisi dan kerjasama antar tim, para peserta akan lebih bersemangat dalam menjalankan latihan dan lebih termotivasi untuk mencapai tujuannya.

Baca Juga: Ternyata Teknologi AI Bisa Cegah Bunuh Diri, Hasil Penelitian Monash University

3. Kedekatan emosional antar sesama group

Seperti yang telah disebutkan di atas, pola latihan crossfit biasanya dilakukan dengan membentuk group atau kelompok.

Terbiasa bersama saat melakukan latihan biasanya membangun kedekatan emosional antar sesame anggota kelompok.

Kedekatan ini tentunya akan sangat bermanfaat.

Antar sesama anggota yang sedang berjuang untuk mencapai tujuannya akan akan saling mengingatkan, saling menyemangati dan memotivasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal CrossFit, Olah Raga yang Ditekuni Ashraf Sinclair"Penulis : Virdita Rizki Ratriani

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest