Latihan ini terkenal dengan polanya yang keras dan ketat, contohnya dalam satu sesi latihan Anda akan diminta melakukan 100 push-ups, 100 pull-ups, 100 sit-ups dan 100 squats.
Setiap harinya, latihan yang dilakukan berbeda-beda.
Peralatan yang digunakan dalam metode latihan ini pun beragam, mulai dari peralatan gym hingga menggunakan beban berat tubuh sendiri, tali tambang bahkan ban mobil.
Setiap orang diberikan beban yang sama saat menjalankan latihan crossfit.
Baca Juga: Uji Coba Blokir IMEI Hape Ilegal Dimulai Hari Ini, Dua Metode Disiapkan
Sistem ini lebih dikenal dengan “one size fit all” sehingga tidak ada perbedaan atau porsi latihan khusus baik bagi pemula atau orang yang sudah berpengalaman.
Dalam metode crossfit, jenis gerakan-gerakan yang dilakukan biasanya bersifat fungsional dan dilakukan dengan intensitas tinggi.
Tujuannya adalah meningkatkan kekuatan otot, ketahanan jantung dan fleksibilitas tubuh karena intensitasnya yang tinggi dan jadwal latihan yang ketat.
Hasil dari latihan dengan metode crossfit lebih terlihat jelas, sehingga sering dianggap metode yang paling berhasil.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Ribuan Foto Indah Google Earth Dari Seluruh Dunia, Dukung Resolusi 4K Loh!
Namun, untuk dua alasan tersebut, metode crossfit diketahui merupakan metode latihan yang sangat rentan dengan cedera.
Pola latihan crossfit