Tahun 2016, Skyroam sudah menjangkau lebih dari 120 negara dan tahun 2018 sudah melayanai lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia.
Baca Juga: Paket internetan Umroh dan Traveling Luar Negeri Rp 150 Ribu Ala Smartfren
Tahun 2018, Skyroam bekerjasama dengan produsen smartphone bermerek TECNO di Nigeria, sehingga pengguna SIMO di sana adalah yang paling banyak jumlahnya.
Merek smartphone lain yang bekerjasama disebut sudah mencapai lebih dari 50, termasuk Vivo, Lenovo, Oppo, Infinix, Wiko, Spice, Bluboo, Lava, itel, Tinno, Tecno dan kini di Indonesia ada Luna.
Meski pengguna di Nigeria sangat banyak, Country Manager SIMO Indonesia, Wisnu menyatakan bahwa tidak ada protes atau keberatan dari pihak operator seluler resmi di sana.
Mengapa demikian? Ternyata karena semuanya merasa untung, karena SIMO beli kuota data ke semua operator resmi secara grosiran, lalu menjualnya secara eceran ke pelanggannya.
Baca Juga: MiFi Smartfren Wi-Box 4G untuk Internetan Rame-Rame Tawarkan Kuota Mulai 120 GB Sebulan
Cara kerja SIMO
Sistem SIMO ini menggunakan Cloud, dimulai dari ponsel pengguna yang mengakses data akan mengirimkan informasi ke sistem Cloud SIMO, dan melewati sistem vSIM request dan vSIM Authentication.
Setelah itu maka akan diteruskan ke SIMBank milik Skyroam, dan akhirnya ponsel pengguna mendapatkan akses data dengan pilihan sinyal operator secara otomatis.
Jadi saat sedang dipakai di sebuah lokasi dan kecepatan data memburuk, maka SIMO otomatis akan berpindah ke operator lain yang lebih baik.
Kecepatan internet SIMO ini akan mengikuti jenis jaringan yang dimiliki operator, bisa jadi hanya 3G jika memang tak ada sinyal 4G di tempat tersebut.