Dugaan itu juga didukung dengan berbagai kronik dan cerita dari Dinasti Han, terutama pada masa pemerintahan Kaisar Wang Ming atau Wang Mang (6 SM - 1 SM).
Pada masa itu, bangsa China mengenal Nusantara dengan sebutan Huang Tse.
Perkembangan lebih lanjut adalah dengan penemuan adanya koloni masyarakat Tionghoa di Tuban, Gresik, Jepara, dan Lasem pada pemerintahan Kerajaan Airlangga.
Penemuan serupa juga terdapat di Banten.
Baca Juga: Lenovo Siap Hadirkan Headset VR untuk Perbaiki Citra Gamingnya di 2020
Masyarakat Tionghoa dapat bermukim dan menjadi koloni setelah mereka mampu beradaptasi dan diterima dengan masyarakat setempat.
Koloni itu kemudian terus berkembang hingga terjadi pembauran.
Historiografi
Bangsa China memiliki peran besar dalam historiografi Indonesia.
Salah satu tokoh yang mencatat mengenai eksistensi Nusantara atau Indonesia sejak awal adalah Fa Hian, yang dikenal juga sebagai Fa Hsien, Fa Hien, atau Faxian.
Benny G Setiono menulis bahwa Fa Hian yang merupakan seorang pendeta atau biksu itu mengunjungi Pulau Jawa pada 399-414.
Saat itu dia dalam perjalanan menuju India.