Follow Us

Canggih! Drone Buatan Indonesia Ini Bisa Terbang 24 Jam Nonstop Lacak Penyelundupan dan Illegal Fishing

None - Senin, 30 Desember 2019 | 21:09
prototipe pesawat tanpa awak pada acara Roll Out Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) di Hanggar Rotary Wing PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (30/12/2019).
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

prototipe pesawat tanpa awak pada acara Roll Out Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) di Hanggar Rotary Wing PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Senin (30/12/2019).

Baca Juga: Selain Untuk Fotografi, Drone Bisa Untuk Pertanian Pemadam Infrastruktur Hingga Militer

"Sementara pada tahun 2017 melalui anggaran dari Balitbang Kemhan dan BPPT kami telah membuat engineering document and drawing dan di tahun yang sama kami membentuk konsorsium bersama 7 lembaga" jelasnya.

Adapun 7 lembaga ini meliputi BPPT, Kementerian Pertahanan, PT LAPAN dan TNI AU bertindak sebagai pengguna, ITB sebagai mitra perguruan tinggi, PT Dirgantara Indonesia sebagai mitra industri pembuatan pesawat serta PT LEN Persero bertindak sebagai lembaga yang mengembangkan sistem kendali dan muatan.

Hammam juga menjelaskan, saat ini pengembangan masih berada di tahap manufacturing dan pada rencananya akan dilakukan peluncuran pertama pada pertengahan 2020.

Pada langkah awal ini, BPPT masih fokus pada proses design structure, perhitungan Finite Element Method, pembuatan gambar 3D serta detail drawing 2D yang kemudian prosesnya dilanjutkan melalui tooling, molding, cetakan dan fabrikasi.

Baca Juga: Saingi Alphabet, Amazon Luncurkan Pengiriman Gunakan Drone Hybrid

"Tahun ini kita juga akan buat Flight Control System (FCS) yang diproduksi dari Spanyol dan akan kami integrasikan di awal 2020," lanjutnya.

Hamman menambahkan, akan ditambahkan 2 unit protype drone untuk diterbangkan dan uji kekuatan struktur dan tahun 2021.

Diharapkan drone ini sudah mendapatkan sertifikat tipe dari Pusat Kelayakan Kementerian Pertahanan RI pada akhir 2021.

"Kami berharap dengan kemandirian ini makan Puna Male buatan Indonesia dapat mengisi kebutuhan squadron TNI AU untuk dapat mengawasi wilayah NKRI melalui wahana udara," jelasnya.

Baca Juga: Monitoring Lewat Drone C-Astral, Sanggup Terbang 3,5 Jam Nonstop dan Bisa Baca Plat Mobil

Hamman menegaskan yang menjadi catatan penting dalam semua proses ini adalah terkait kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang harus diposisikan sebagai kebijakan strategis.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest