Pence melanjutkan, dia membutuhkan dukungan dari Partai Republik maupun Demokrat untuk memuluskan pembentukan divisi luar angkasa itu.
Menteri Pertahanan Jim Mattis awalnya menentang pembentukan cabang militer terbaru itu dengan menyatakan "picik dan terbatas".
Namun, dia akhirnya melunak.
Dia menyatakan kini AS perlu mempertimbangkan luar angkasa sebagai salah satu zona perseteruan.
"Kami sepenuhnya sepakat dengan fokus presiden bahwa melindungi angkasa bisa melindungi keamanan maupun ekonomi kami," paparnya.
Pence menambahkan pembentukannya bakal dilakukan tahun depan dengan estimasi selesai 2020, atau di akhir jabatan Presiden Donald Trump.
Baca Juga: Jepang Resmi Luncurkan Siaran Televisi 8K Pertama Melalui Satelit
Terakhir kali AS membentuk cabang militer terbaru adalah Angkatan Udara pada 1947 silam, di mana mereka juga mencakup Komando Angkasa.
Selama proses pembentukan, Pence menjelaskan AS bakal membentuk komando angkasa terpisah yang dipimpin jenderal berbintang empat.
Pasukannya bakal diambil baik dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Korps Marinir, dan Pasukan Penjaga Pantai.
Analis militer menyatakan, pembentukan pasukan angkasa itu bakal menggerus Angkatan Udara karena terdapat dua matra yang sama.