Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren - Mungkin kalian masih ingat kabar tentang Mark Zuckerberg yang mengizinkan para politisi untuk beriklan dan berkampanye di Facebook.
Terang-terangan ia mengizinkan peredaran kampanye yang mungkin bersifat kebohongan.
Menurutnya, itu adalah hak semua warga negara untuk berekspresi dalam demokrasi.
Terlebih lagi kebijakan itu diluncurkan di Amerika Serikat (AS) sebagai negara demokrasi terbesar.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Open Follback di Twitter, Ini Syarat Utamanya
Berbeda dengan Facebook, CEO Twitter Jack Dorsey justru melarang penyebaran iklan dan kampanye semacam ini.
Dengan tegas tegas ia menyatakan dalam cuitannya akan menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global.
Kebijakan ini diambil dalam menyambut pemilu presiden AS pada tahun 2020 nanti.
Baca Juga: Postingan Hoaks di Facebook dan Instagram Bakal Ditandai dan Diburamkan