Follow Us

Penemu Baterai Li-Ion Bakal Dapat Hadiah Nobel di Bidang Kimia

Wahyu Prihastomo - Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:50
John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino.
Ecns.cn

John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino.

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com - Salah satu komponen paling penting yang ada di perangkat hape adalah baterai.

Saat ini hampir semua hape menggunakan baterai dengan jenis lithium-ion.

Salah satu keunggulannya adalah punya ukuran yang tipis dan ringan. Tapi tetap mampu memiliki kapasitas daya yang besar.

Jelas sekali kalau penggunaan baterai jenis ini sangat bermanfaat sampai saat ini.

Nah, orang yang berjasa dalam pengembangan baterai lithium-ion ini adalah John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino.

Baca Juga: Cegah Upaya Peretasan dan Penipuan, Instagram Luncurkan Fitur ‘Email dari Instagram’

Atas jasa besarnya dalam menemukan dan mengembangkan baterai lithium-ion, para ahli kimia ini sekarang akan diganjar dengan hadiah Nobel di bidang Kimia.

Ketiga ilmuwan ini akan mendapatkan hadiah total sebesar 9 juta Krona atau sekitar Rp 12,8 miliar lebih.

Oh iya, mungkin kalian penasaran dengan sejarah pemuan baterai lithium-ion ini.

Kalau begitu silakan simak penjelasan singkat berikut ini.

Baca Juga: Benarkah Wireless Charging Bisa Perpendek Umur Baterai Hape? Ini Penjelesannya

Pada tahun 1970an, Whittingham adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan pengembangan jenis baterai ini.

Tujuannya saat itu cukup sederhana, yaitu untuk menahan senyawa ion lithium dalam katoda supaya energi yang dimilikinya bisa tetap dijaga.

Sistem ini berhasil dikembangkan. Kemudian diperkuat oleh Goodenough yang berhasil membuktikan kalau dalam sistem katoda tersebut bisa menyimpan sampai 4 Vol muatan listrik.

Baca Juga: Awas! Aplikasi Stalker Semakin Banyak Beredar di Google Play Store

Pembuktian ini dilakukan Goodenough pada tahun 1980an. Atau sekitar 10 tahun setelah Whittingham mencetuskan ide tersebut.

Puncaknya adalah pada tahun 1985 saat Yoshino berhasil memproduksi jenis baterai berdasarkan sistem yang sudah disempurkan oleh kedua ilmuwan terdahulu.

Bahkan baterai jenis ini sudah mulai diperjualbelikan di Jepang pada saat itu.

Sejak saat itu penggunaan baterai lithium-ion jadi makin populer. Terutama untuk produk elektronik, terutamanya gadget yang kita gunakan saat ini.

Baca Juga: Duh, Waktu Santai Remaja Makin Berkurang Akibat Sibuk Main Gadget

Akhir tahun ini ketiga ilmuwan senior itu akan menerima hadiah Nobel bidang Kimia atas jasa mereka yang berhasil merubah indukstri elektronik.

Oh iya, Goodenough yang sekarang berusia 97 tahun juga akan menjadi penerima hadiah Nobel tertua loh.

Nah, sekarang kalian jadi tahu kan siapa orang yang berjasa atas daya tahan baterai hape kalian? (*)

Baca Juga: Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Indonesia, Ada Yang Followernya 410 Ribu dan Dukung Separatisme Papua

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest