Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Penemu Baterai Li-Ion Bakal Dapat Hadiah Nobel di Bidang Kimia

Wahyu Prihastomo - Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:50
John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino.
Ecns.cn

John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino.

Baca Juga: Benarkah Wireless Charging Bisa Perpendek Umur Baterai Hape? Ini Penjelesannya

Pada tahun 1970an, Whittingham adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan pengembangan jenis baterai ini.

Tujuannya saat itu cukup sederhana, yaitu untuk menahan senyawa ion lithium dalam katoda supaya energi yang dimilikinya bisa tetap dijaga.

Sistem ini berhasil dikembangkan. Kemudian diperkuat oleh Goodenough yang berhasil membuktikan kalau dalam sistem katoda tersebut bisa menyimpan sampai 4 Vol muatan listrik.

Baca Juga: Awas! Aplikasi Stalker Semakin Banyak Beredar di Google Play Store

Pembuktian ini dilakukan Goodenough pada tahun 1980an. Atau sekitar 10 tahun setelah Whittingham mencetuskan ide tersebut.

Puncaknya adalah pada tahun 1985 saat Yoshino berhasil memproduksi jenis baterai berdasarkan sistem yang sudah disempurkan oleh kedua ilmuwan terdahulu.

Bahkan baterai jenis ini sudah mulai diperjualbelikan di Jepang pada saat itu.

Sejak saat itu penggunaan baterai lithium-ion jadi makin populer. Terutama untuk produk elektronik, terutamanya gadget yang kita gunakan saat ini.

Baca Juga: Duh, Waktu Santai Remaja Makin Berkurang Akibat Sibuk Main Gadget

Akhir tahun ini ketiga ilmuwan senior itu akan menerima hadiah Nobel bidang Kimia atas jasa mereka yang berhasil merubah indukstri elektronik.

Oh iya, Goodenough yang sekarang berusia 97 tahun juga akan menjadi penerima hadiah Nobel tertua loh.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Nextren Play

Latest

x