Laporan wartawan Nextren, Wahyu Subyanto.
Nextren.com - Pertumbuhan produk digital di Indonesia terus menerus mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal ini terlihat dari menjamurnya berbagai platform e-commerce atau perdagangan online yang kerap muncul mengusung konsep membantu perekonomian rakyat kecil.
Namun berbagai macam pemberdayaan UMKM tersebut hanyalah sebatas teori, karena kinerja usaha kecil seringkali kalah bersaing dengan pedagang yang lebih besar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Roni Irawan, CEO Troli, sebuah platform belanja online yang menggandeng mitra warung UKM sebagai partner bisnisnya.
Baca Juga: Saingin Starbucks, Startup Kopi Kenangan Dapat Suntikan Investasi 283 Miliar Rupiah
Troli adalah platform ritel groceries yang berkonsep pada cluster area-based dengan radius penjualan antara 200-500 meter di sekitar area perumahan atau kompleks [RT/RW].
"Platform ini bertujuan untuk menjadikan warung kelontong menjadi warung digital dengan variasi produk yang dijual tidak akan kalah toko modern atau minimarket,” sambung Roni disela-sela peluncuran platform Troli yang bertempat di The Lounge XXI, Plaza Senayan, Jumat (27/9/2019).
Nantinya, para mitra tersebut akan memiliki toko digital melalui aplikasi Troli.
Sedangkan pemasarannya akan dibantu oleh tim marketing Troli untuk aktivasi di sekitar lingkungan dalam radius 200-500 meter.
Mitra Troli juga dapat menjual produk lain yang ada di warung atau produk rumahan yang dibuat sendiri.