"Kenapa tertarik menekuni bisnis ini, karena saya sendiri merupakan seorang pengguna berbagai aplikasi startup, yang lantas tertarik dengan konsep yang ditawarkan oleh Troli yang menurut saya agak berbeda,” ungkapnya saat dimintai tanggapan mengenai Troli.
Troli hadir dalam upaya mendukung UKM warung tradisional agar bisa naik kelas serta memiliki kompetensi dalam persaingan dengan warung modern seperti minimarket.
Hal yang lantas dilakukan sebagai upaya pengembangan ke depan adalah dengan melakukan kegiatan promosi, digital marketing, serta edukasi kepada komunitas.
Tujuannya untuk menguatkan branding Troli sehingga bisa meningkatkan jumlah transaksi per hari di masing-masing mitra Troli.
Troli ditargetkan bisa menjadi pioner UKM marketplace yang dapat memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, kontribusi UMKM pada PDB mencapai 60,34% pada 2017.
Kontribusi ini pada dasarnya masih dapat ditingkatkan, mengingat peran UMKM dalam porsi ekspor di Indonesia hanya mencapai 15,7%.
Pengalaman krisis ekonomi 1998 dan 2012 membuktikan bahwa UMKM dapat bertahan dari krisis ekonomi, yang ditunjukkan dengan pertumbuhan positif yang dicapai UMKM pada saat-saat krisis itu.