Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Apa jawabanmu jika ditanya kira-kira e-commerce apa yang paling banyak dikunjungi?
Tentu akan ada beragam jawaban, mulai dari Tokopedia, BukaLapak, hingga Lazada.
Tetapi, tahukah kamu bahwa di kuartal kedua 2019 terjadi peningkatan performa sebuah e-commerce dan mampu mengalahkan pemain lama?
Dari data iPrice menunjukkan ada sekitar 50 e-commerce yang aktif di Indonesia.
Menariknya, dari 50 toko online tersebut, hanya ada 2 e-commerce yang masuk dalam kategori unicorn: Tokopedia dan BukaLapak.
Selama 6 kuartal terakhir sejak 2018, 5 besar e-commerce selalu diisi oleh pemain-pemain lama.
Sebut saja Tokopedia, BukaLapak, Lazada, Blibli, dan Shopee.
Namun pada kuartal kedua 2019 terjadi perebutan posisi kedua yang cukup ketat.
Shopee yang selama 2 tahun belakangan naik turun di posisi 3,4, dan 5 sukses menggusur BukaLapak di posisi kedua.
Shopee mencatat pengunjung web sebanyak 90,7 juta setiap bulan, sementara BukaLapak hanya berbeda tipis, 89,7 juta pengunjung per bulan.
Padahal hingga kuartal pertama 2018, BukaLapak selalu berada di posisi kedua membuntuti Tokopedia.
Pada kuartal kedua 2019 Tokopedia memiliki catatan pengunjun bulanan sangat tinggi, 140,4 juta pengunjung.
Jika melihat data, kesuksesan Shopee tak lepas dari engage media sosial yang dilakukannya.
Sebab, tercatat Shopee memiliki jumlah follower tertinggi hingga kuartal kedua 2019: 2,6 juta followers.
Tak hanya itu, Shopee juga mencatat menempati ranking 1 di App Store dan Play Store untuk kategori e-commerce.
Tokopedia yang memiliki jumlah pengunjung tertinggi tidak memiliki data spesial pada media sosialnya.
Tokopedia tercatat hanya memiliki 205 ribu follower di Twitter, 1,2 juta followers di Instagram, dan 6,1 juta followers di Facebook.
Baca Juga: Bukalapak Minta Maaf Aplikasinya Hilang dari PlayStore, Kapan Aktif Lagi?
Dari 5 besar e-commerce, Blibli mencatat jumlah followers terbanyak di Twitter dengan 485 ribu.
Sementara jumlah followers terbanyak di Facebook dipegang oleh Lazada yang menempati posisi 4.
BukaLapak sepertinya tengah alami krisis di dalam perusahaan.
Pekan lalu muncul kabar bahwa BukaLapak tengah merencanakan perumahan para karyawannya.
Pada hari Kamis, (19/9/2019) aplikasi BukaLapak sempat hilang dari Play Store.
(*)