Adapun Google akan mengajarkan cara memanfaatkan Machine Learning agar startup dapat mengotomatisasi sebuah proses dan meningkatkan efisiensi.
Sementara UBS akan membahas metode valuasi perusahaan serta cara mendapatkan pendanaan lanjut dari investor.
Terakhir, perusahaan konsultasi manajemen global McKinsey & Company akan mengajarkan cara mengembangkan model bisnis dan memecahkan masalah dengan menggunakan mental model McKinsey yang telah teruji.
Baca Juga: WowBid Masuk Jajaran 61 Startup Menjanjikan Di Asia Tenggara
Head of Developer Relations & Startup Ecosystem for Asia, Africa and the Middle East, Google Sebastian Trzcinski-Clément memaparkan, “Kami ingin melihat startup lainnya juga dapat berhasil."
"Oleh karena itu, kami mengadakan Google Developers Launchpad beberapa tahun yang lalu, program yang mendukung startup dan akselerator terkemuka di seluruh dunia secara langsung.
Dalam kesempatan yang sama, Pendiri Wahyoo - startup yang menyasar warung makanan di Indonesia (warteg), Peter Shearer menceritakan, “Berdasarkan pengalaman saya bergabung dengan Digitaraya, akselerator startup merupakan salah satu proses penting yang sangat membantu pertumbuhan startup."
Selama rangkaian program mentoring, startup akan ditempa dan dibimbing agar siap menghadapi persaingan pasar dan juga beradaptasi dengan perkembangan bisnis yang begitu cepat.
Baca Juga: Saingin Starbucks, Startup Kopi Kenangan Dapat Suntikan Investasi 283 Miliar Rupiah
Dengan akses langsung ke pemain industri yang telah berpengalaman di bidangnya, Peter merasa yakin startup anak bangsa bisa lebih siap berkompetisi di tengah gempuran pemain luar.
Aplikasi Gojek sendiri pertama kali diluncurkan Januari 2015 untuk para pelanggan di Indonesia.
Sejak itu, telah berkembang menjadi platform mobile on-demand terbesar di Asia Tenggara, menawarkan berbagai layanan mulai dari transportasi dan pembayaran ke pesan-antar makanan, logistik, dan berbagai layanan on-demand lainnya.