Follow Us

GAWAT! Satu Juta Data Fingerprint dan Facial Recognition Terekspos

Muhammad Andika Adistra - Kamis, 15 Agustus 2019 | 12:35
Face Unlock
Infinix

Face Unlock

Laporan wartawan Nextren, Muhammad Andika Adistra.

Nextren.com- Kecanggihan teknologi semakin berguna untuk membantu kehidupan manusia.

Salah satunya dapat ditemukan di smartphone yang ada pada zaman modern seperti saat ini.

Smartphone merupakan satu perangkat yang memiliki segudang fitur yang canggih dan berguna.

Baca Juga: Garuda Punya 142 Pesawat dan Aset USD 4,5 miliar, Tapi Kalah Besar dari GoJek yang Tak Punya Motor

Fitur yang mungkin cukup bermanfaat bagi para penggunanya adalah sistem pengamanannya.

Dengan fitur tersebut, privasi para penggu smartphone dapat terjaga cukup baik dan aman.

Namun, ternyata fitur itu dapat disalah gunakan oleh beberapa pengembang teknologi.

Sebagai contohnya, baru-baru ini ditemukan pelanggaran data keamanan baru yang cukup merugikan.

Baca Juga: Galang Dana, Oppo Hasilkan 1 Milyar Untuk Pendidikan Dan Museum

Menurut forbes.com, sudah ada satu juta lebih data fingerprint dan facial recognition terekspos.

Fingerprint pada layar hape.
Youtube

Fingerprint pada layar hape.

Walaupun pelanggaran tersebut sudah dilaporkan, fingerprint, facial recognition, data log, dan semua informasi personal bisa ditemukan di database yang dapat diakses oleh publik.

Namun, dampak dari pelanggaran tersebut belum cukup terlihat.

Baca Juga: Daftar 127 Terbaru Fintech yang Terdaftar di OJK, Awas Jangan Salah Pinjam

Tak seperti username dan password, data biometric tidak dapat dirubah oleh orang lain.

Permasalah tersebut terlihat ketika Noam Rotem dan Ran Loca memberikan laporan temuan pelanggaran berkaitan dengan Suprema.

Permasalahan perusahaan Suprema ini berhubungan dengan dunia international.

Hal tersebut dikarenakan, identitas biostar Suprema Biometric 2 SDK terintergrasi ke dalam sistem kontrol akses AEOS.

Baca Juga: Siapa Sangka! Brand Hape Ini Menjadi Pencetus Adanya Kamera Selfie

AEOS sendiri sudah digunakan oleh 5700 organisasi di 83 negara termasuk pemerintah, bank, dan polisi.

Mudah-mudahan tidak terlalu berdampak untuk masyarakat Indonesia ya.

http://www.gridnetwork.id/ (*)

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest