Walaupun pelanggaran tersebut sudah dilaporkan,fingerprint,facial recognition,data log, dan semua informasi personal bisa ditemukan di database yang dapat diakses oleh publik.
Namun, dampak dari pelanggaran tersebut belum cukup terlihat.
Baca Juga: Daftar 127 Terbaru Fintech yang Terdaftar di OJK, Awas Jangan Salah Pinjam
Tak sepertiusernamedanpassword,data biometric tidak dapat dirubah oleh orang lain.
Permasalah tersebutterlihatketikaNoam Rotem dan Ran Loca memberikan laporan temuan pelanggaran berkaitan dengan Suprema.
Permasalahan perusahaan Suprema ini berhubungan dengan dunia international.
Hal tersebut dikarenakan, identitas biostar Suprema Biometric 2 SDK terintergrasi ke dalam sistem kontrol akses AEOS.
Baca Juga: Siapa Sangka! Brand Hape Ini Menjadi Pencetus Adanya Kamera Selfie
AEOS sendiri sudah digunakan oleh 5700 organisasi di 83 negara termasuk pemerintah, bank, dan polisi.
Mudah-mudahan tidak terlalu berdampak untuk masyarakat Indonesia ya.