Follow Us

Garuda Punya 142 Pesawat dan Aset USD 4,5 miliar, Tapi Kalah Besar dari GoJek yang Tak Punya Motor

None - Rabu, 14 Agustus 2019 | 20:45
Ilustrasi layanan Gojek
dok.Tribunjabar.id

Ilustrasi layanan Gojek

Berdasarkan data CB Insight, beberapa investor telah menyuntikkan dana kepada Gojek hingga mampu menyandang status decacorn, yang bervaluasi 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 142 triliun.

Hal ini membuat valuasi Gojek 14 kali lipat dari kapitalisasi pasar maskapai Garuda Indonesia yang berada di angka Rp 11,07 triliun.

Lantas, mengapa valuasi Gojek lebih besar dibanding Garuda, padahal Garuda memiliki 142 pesawat dan aset senilai 4,5 miliar dollar AS.

Sementara Gojek tak memiliki satu pun motor untuk mengoperasikan bisnisnya.

Baca Juga: Gojek Luncurkan Fitur GoGreener, Ajarkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Akademisi dan Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, valuasi Gojek lebih besar karena analisis bisnis di era digital sudah berubah.

Saat ini, aset tak lagi tangible seperti yang dimiliki Garuda Indonesia.

Ada aset intangible yang tak bisa diukur dan dicatat pada balance sheet akuntansi seperti yang dimiliki Gojek.

"Gojek tak punya satu pun motor, tapi valuasinya melebihi Garuda."

"Apa asetnya? Intangible, bentuknya seperti brand, skill, inovasi, dan keterampilan yang akhirnya menciptakan platform berbasis ekosistem," kata Rhenald Kasali di Jatiwarna, Bekasi, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga: Cara Ganti Tujuan di Tengah Jalan Saat Naik Mobil GoCar di Aplikasi GoJek

Adapun aset intangible adalah aset yang tidak bisa dijamin perbankan, tapi melekat di diri seseorang ataupun pelaku usaha, yaitu keterampilan, inovasi, ide, dan sebagainya.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest