Follow Us

Waspada Aplikasi FaceApp Pro yang Menipu 10 Ribu Orang Indonesia

None - Selasa, 23 Juli 2019 | 19:45
Aplikasi FaceApp dan sejenisnya
Google Play

Aplikasi FaceApp dan sejenisnya

Nextren.com - Bermain-main dengan aplikasi faceApp memang menyenangkan dan bisa bikin tertawa saat dibagi ke sahabat dan keluarga.

Karena begitu populernya, banyak orang mengakses aplikasi sejenisnya, baik secara mencari maupun tidak sengaja.

Padahal ada banyak bahaya tersembunyi yang bisa dihadapi penggunanya.

Aplikasi FaceApp kini kembali viral dan banyak dipakai oleh para pengguna smartphone lewat tantangan #AgeChallenge, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: China Sengaja Susupkan Malware ke Hape untuk Mata-Matai Turis Asing

Kini ada modus baru yang dilakukan oleh para penjahat siber.

Para pengguna yang tidak bertanggung jawab ini menggunakan video YouTube untuk mempromosikan aplikasi FaceApp versi "Pro".

Menariknya, tak sedikit pengguna yang terjebak dan tertipu aplikasi palsu tersebut.

Firma siber sekuriti, ESET Indonesia, mengatakan ada sekitar 96.100 orang yang telah mengklik tautan itu, 10.737 di antaranya berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Awas! Malware TrickBot Kembali dan Ancam 250 Juta Alamat Email

Angka tersebut dikumpulkan dari data tautan yang mengarah ke aplikasi FaceApp Pro dengan paket instalasi yang dirujuk dalam video YouTube tersebut per 19 Juli 2018.

Bisa dikatakan angka ini berpotensi meningkat seiring waktu jika video beserta tautan FaceApp palsu masih beredar di internet.

Lantas, apa bahaya dari modus melalui video dengan tautan tersebut?

Bisa menginfeksi perangkat dalam satu kali klik

Tautan yang disertakan di dalam video merupakan jenis scammers, di mana akan menipu sekaligus menginfeksi pengguna ketika mereka mengklik tautan tersebut.

Baca Juga: Mengenal Ransomware, Salah Satu Jenis Malware Yang Bisa Mencuri Data

Ilustrasi jumlah klik pada video YouTube FaceApp Pro
(Eset Indonesia)

Ilustrasi jumlah klik pada video YouTube FaceApp Pro

Awalnya, penjahat siber itu akan memberikan tautan untuk mengunduh aplikasi tersebut secara cuma-cuma pada video description.

Jika pengguna yang menonton termakan oleh omongan penjahat ini, sejatinya mereka akan mengklik tautan tersebut.

Nah, di sinilah hal yang berbahaya dan mengancam keamanan pengguna terjadi.

Begitu korban mengklik tautan tersebut, apa saja bisa masuk ke dalam smartphone miliknya, malware perbankan, ransomware, pencuri data, dan sebagainya.

Baca Juga: Wow, Sebuah Laptop Penuh dengan Malware Berbahaya Terjual Rp 19 Miliar

Untuk menghindari hal tersebut, Eset Indonesia menyarankan untuk mengunduh aplikasi dari pihak resmi dan memeriksa informasi yang tersedia tentang aplikasi, seperti developer, peringkat, dan ulasan.

IT Security Consultant PT Prosperita Eset Indonesia Yudhi Kukuh menambahkan, pengguna juga disarankan untuk berhati-hati dalam mengikuti tren sosial media yang sedang viral.

"Setiap kali bergabung dalam suatu hype, pengguna harus ingat untuk tetap pada prinsip-prinsip dasar keamanan, seperti selalu mengunduh aplikasi di tempat resmi yang telah disediakan," ujar Yudhi.

Baca Juga: Malware Yang Kebal Antivirus? Peneliti Temukan Cara Untuk Membuatnya

Aplikasi penyusup iklan juga mengincar

Sebelumnya, firma keamanan Kaspersky juga mewanti-wanti bahwa mereka menemukan aplikasi palsu yang menyerupai FaceApp.

Namun, Kaspersky tidak menyebut nama aplikasi dimaksud.

Aplikasi FaceApp palsu itu menginfeksi perangkat korban dengan modul adware yang disebut MobiDash.

Sejatinya, adware MobiDash bekerja dengan menempel pada paket instalasi aplikasi.

Baca Juga: Benarkah Hape Android Rawan Terhadap Malware dan IOS Jauh Lebih Aman?

Cara kerjanya, ketika aplikasi hendak dipasang di smartphone, aplikasi itu justru akan membuat instalasi gagal.

Ketika instalasi gagal, adware akan "lepas" dari aplikasi tadi dan secara terselubung masuk ke dalam sistem ponsel.

Kemudian, seperti esensi adware, ponsel yang terinfeksi akan terus menampilkan iklan yang mengganggu.

"Orang-orang di belakang MobiDash sering menyembunyikan modul adware mereka dengan kedok aplikasi dan layanan populer," ujar Igor Golovin, peneliti keamanan dari Kaspersky. (Bill Clinten)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10.000 Orang Indonesia Tertipu Aplikasi FaceApp Palsu"

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest