"Setiap kali bergabung dalam suatu hype, pengguna harus ingat untuk tetap pada prinsip-prinsip dasar keamanan, seperti selalu mengunduh aplikasi di tempat resmi yang telah disediakan," ujar Yudhi.
Baca Juga: Malware Yang Kebal Antivirus? Peneliti Temukan Cara Untuk Membuatnya
Aplikasi penyusup iklan juga mengincar
Sebelumnya, firma keamanan Kaspersky juga mewanti-wanti bahwa mereka menemukan aplikasi palsu yang menyerupai FaceApp.
Namun, Kaspersky tidak menyebut nama aplikasi dimaksud.
Aplikasi FaceApp palsu itu menginfeksi perangkat korban dengan modul adware yang disebut MobiDash.
Sejatinya, adware MobiDash bekerja dengan menempel pada paket instalasi aplikasi.
Baca Juga: Benarkah Hape Android Rawan Terhadap Malware dan IOS Jauh Lebih Aman?
Cara kerjanya, ketika aplikasi hendak dipasang di smartphone, aplikasi itu justru akan membuat instalasi gagal.
Ketika instalasi gagal, adware akan "lepas" dari aplikasi tadi dan secara terselubung masuk ke dalam sistem ponsel.
Kemudian, seperti esensi adware, ponsel yang terinfeksi akan terus menampilkan iklan yang mengganggu.
"Orang-orang di belakang MobiDash sering menyembunyikan modul adware mereka dengan kedok aplikasi dan layanan populer," ujar Igor Golovin, peneliti keamanan dari Kaspersky. (Bill Clinten)