Follow Us

Perbandingan Cara Kerja Sistem Stabilizer Kamera EIS dan OIS, Lebih Baik Mana?

Wahyu Prihastomo - Kamis, 27 Juni 2019 | 13:15
Ilustrasi teknologi OIS pada kamera ponsel

Ilustrasi teknologi OIS pada kamera ponsel

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren.com - Saat ini fitur kamera punya fungsi yang sangat penting untuk ada di sebuah perangkat ponsel.

Saking pentingnya, saat ini beragam teknologi kamera ponsel sudah mulai diciptakan sehingga kemampuannya nyaris setara dengan kamera DSLR.

Fitur yang sangat penting saat ini adalah stabilizer yang bisa membuat proses pengambilan gambar jadi lebih stabil.

Gambar yang dihasilkan pun jadi punya kualitas fokus yang baik.

Baca Juga: 5 Desain Handphone Paling Nyeleneh, Ada yang Mirip Alat Make Up

Teknologi stabilizier yang saat ini tersedia di kamera ponsel adalah Optical Image Stabilization (OIS) dan Electronic Image Stabilization (EIS).

Tentunya dua teknologi ini punya perbedaan serta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

OIS pada umumnya akan berfungsi lebih baik untuk pengambilan gambar berupa foto dan akan kurang maksimal untuk video.

Cara kerja OIS pada sebuah kamera adalah dengan menggunakan komponen seperti pegas dan elektromagnet.

Komponen tersebut akan memjaga kamera untuk tetap stabil walaupun posisi ponsel terus bergerak.

Ketika fungsi OIS diaktifkan, maka sensor optik akan bekerja untuk menggerakkan komponen pegas dan sistem elektromagnet tadi untuk menjaga posisi kamera tetap tenang.

Sementara EIS pada dasarnya juga menggunakan sistem kerja yang sama dengan sensor gerakan pada OIS.

Yang membedakan adalah, pada EIS ada penambahan sensor gambar secara digital yang bekerja setelah gambar ditangkap.

Sistem ini mampu mengatur gambar secara otomatis menjadi ada di posisi yang tetap stabil.

Baca Juga: Perbandingan Kamera Belakang Huawei P30 Pro dan Oppo Reno 10x Zoom

Secara umum EIS dianggap lebih baik dari OIS karena adanya fitur tambahan ini.

Terlebih lagi sensor digital milik EIS ini mampu memprdiksi arah gerakan gambar sebelum ditangkap.

Namun, baik atau buruknya hasil foto atau video kembali lagi kepada kemampuan kita masing-masing.

Untuk bisa menghasilkan karya yang baik, kita perlu terus melatih diri sehingga menemukan cara yang sesuai.(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest