:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/foto-artikel_20250214_100045_000-20250214100911.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/img-20250214-wa0000jpg-20250214064119.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/enm-dago-01jpeg-20250214051858.jpeg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/13/tingka1jpg-20250213102125.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/01/31/foto-artikel-63jpg-20250131034700.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/10/20250130_111535jpg-20250210070411.jpg)
Baca Juga : Microsoft Merancang Controller XBOX Untuk Gaming Di Smartphone
Walaupun game yang bisa dijalankan di beragam platform tersebut tidak bisa diperlihatkan di sana, setidaknya langkah ini memberikan harapan bagi gamer.
Hal ini juga memperlihatkan perubahanstrategi industri gamingnya, yang mulai condong ke layanan dibandingkanpenjualan perangkat keras.
Namun demikian, bukan berartistrategi baru ini akan begitu saja menghilangkan kekuatan penjualan console Xbox.
Karena adanya hubungan antara Xbox Live, Android, iOS, dan Switch artinya gamer menjadi semakin mudah untuk pindah ke mesin console buatan Microsoft tersebut.
Masalah yang biasanya ditemui gamer ketika hijrah console, yaitu tidak adanya teman bermain bersama di sana, tampaknya akan hilang.
Sekarang tinggal akses menuju teman di PlayStation 4 yang masih menemui jalan buntu, karena masih tidak adanya titik terang menuju digalinya terowongan ke sistem console tersebut.(*)