Baca Juga : Penelitian Terbaru Buktikan Orang Tua Masih Mampu Produksi Sel Otak
Untuk membuat sel tersebut, peneliti menggunakan emulsi yang dikapsulkan di dalam membran lemak tipis, yang berfungsi sebagai blok pembangun dasarnya.
Kemudian, peneliti menyusun reaksi kimia dan biokimia di dalamnya menjadi struktur multiselular buatan bernama micro-tissues.
Karena reaksi biokimia di dalamnya bisa membuat RNA dan protein, maka sel yang terbentuk akan memiliki kemampuan yang mirip dengan sifat genetik.
Dari sanalah komunikasi antara sel terjadi, melalui reaksi kimia, dan menarik sel lain untuk bergabung guna membentuk sistem yang dinamik, seperti pada proses alaminya.
Informasi yang diberikan oleh denyutan kimiawi tersebut akan diteruskan melalui sel lain, membuat sel yang sebelumnya sama berkembang menjadi sel yang berbeda; sama seperti ketika berada di dalam janin.
Peneliti tersebut menegaskan bahwa mereka bukan ingin membuat organisme baru, melainkan hanya untuk membuktikan bahwa sistem multiselular yang bisa berkomunikasi antarsel bisa dibuat secara artifisial.(*)