Nextren.com- Selain untuk berkomunikasi dan menghibur diri, smartphone juga bisa dijadikan stasiun pendeteksi gejala gempa bumi.
Hal itu dimungkinkan sebuah aplikasi Android bertajuk "MyShake". Sederhananya, aplikasi tersebut akan mengukur getaran bumi yang terdeteksi akselerometer super sensitif pada sistem GPS ponsel, sebagaimana dihimpun Nextren, Kamis (18/2/2016), dari PopularMechanics.Selanjutnya, jika ada gejala yang "mengkhawatirkan" dari proses pendeteksian, aplikasi akan melaporkan ke server pusat.
Baca Juga : Dituduh Jadi Mata-mata China, Bos Huawei Tantang Pengguna Cek ke Lab
Data yang terdeteksi sepaket dengan rekaman waktu gejala terjadi, lokasi, dan besarannya. Jika laporan terhimpun dari beberapa ponsel sekaligus dalam rentang waktu dan lokasi yang berdekatan, server akan mengirim alarm balik ke pengguna aplikasi yang berada atau berdekatan dengan lokasi.
Alarm dari pusat akan sampai ke pengguna dalam hitungan detik.
Baca Juga : Cara Mematikan Auto Correct Di Google Keyboard Supaya Tak Salah Ketik
Waktu beberapa detik itu bisa digunakan bersembunyi di kolong meja atau mencari tempat perlindungan lain sebelum gempa benar-benar terjadi. Fitur alarm otomatis tersebut belum terpatri saat ini. Ilmuwan yang menggodok MyShake, Qingkai Kong dan Richard Allen dari University of California, berjanji bakal segera mematrikan fitur tersebut. Namun, mereka pertama-tama membutuhkan basis pengguna sebanyak-banyaknya agar data yang terhimpun lebih akurat.
Pasalnya, pengguna merupakan alat evaluasi dan pengukur akurasi aplikasi yang utama.
Baca Juga : Cara Pantau CCTV Online, Ketahui Kondisi Jalan yang Akan Kamu Lalui
TantanganSembari menambah basis pengguna, MyShake juga terus diperbarui secara berkala.
Menurut Allen, masih ada dua kesulitan yang dihadapi timnya.
Pertama, mengembangkan algoritma aplikasi agar lebih sensitif dan lebih tepat mengklasifikasikan gejala.
"Membedakan antara getaran gempa bumi dan getaran lainnya," kata dia. Tantangan kedua adalah soal baterai.
Allen mengakui pendeteksian terus menerus akan cepat memakan baterai smartphone.
Saat ini, Allen dan tim sedang mengembangkan software khusus untuk mengatasi masalah tersebut. "Kami akan membangun software yang mampu memonitor akselerometer, menyaring gejalanya, tanpa menghabiskan daya," ia menuturkan.
Baca Juga : Fakta Orang Indonesia Doyan Konten Video, Habiskan Kuota Data Lebih 5GB SebulanLangkah awalnya, MyShake dibiarkan tak aktif mendeteksi ketika ponsel ditaruh ke dalam kantong.
Tapi, hal itu juga tak bisa dikatakan sebagai solusi.
Mana tahu kala itu justru gempa bumi berbahaya bakal menghadang? Terlepas dari kekurangannya, toh MyShake punya tujuan yang lebih besar.
Untuk mendukung penelitian tersebut, kamu bisa mengunduh aplikasi tersebut di Google Play Store.