Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana
NexTren.com - Bila kamu mengenal Bitcoin dan cryptocurrency, tentunya kamu kerap kali bertemu dengan istilah teknologi Blockchain.
Rasanya tidak berlebihan bila dikatakan Blockchain adalah fondasi dari adanya Bitcoin, karena inilah yang membuat uang digital ini begitu aman.
Terlepas dari prahara yang dihadapi Bitcoin pada penghujung tahun 2018 ini, teknologi tersebut tetap dipercaya sebagai media transaksi data teraman untuk masa depan.
Baca Juga : Chatib Basri Resmi Bergabung Dalam Proyek Blockchain Pertanian Pertama di Indonesia
Akan tetapi sebenarnya apa sih Blockchain itu?
Bila dipisahkan dari kata, artinya adalah blok yang berantai; apakah memang sesederhana itu?
Secara prinsip ya, konsepnya memang sederhana seperti arti katanya; tetapi tidak demikian dengan praktiknya.
Blok di sini adalah informasi, data, atau record yang dihubungkan dengan rantai berupa keamanan cryptography.
Cryptography sendiri adalah teknik yang digunakan untuk mengamankan informasi dari tangan pihak ketiga, dengan cara membuat protokol yang diamankan dengan enkripsi.
Tanpa adanya enkripsi, yang berlaku sebagai kunci, maka data tersebut tidak bisa terbaca meskipun hacker berhasil mendapatkannya, karena diacak dalam kode khusus.
Nah, kembali ke Blockchain, blok tersebut akan terhubung secara berantai, dimulai dari blok awal yang membuatnya dan terhubung ke komputer lain yang juga ikut serta menjadi 'keluarga' digitalnya.