Nextren.com - Saat ini mata uang digital terus berkembang di dunia dan juga Indonesia.Meski di Indonesia tidak diakui oleh Bank Indonesia, ternyata mata uang adigital seperti Bitcoin dan sejenisnya mulai diterima secara luas.Bahkan bermunculan penambangan digital Bitcoin dan sejenisnya, lewat komputer dan kartu grafis di Indonesia.Sehubungan makin maraknya pemakaian mata uang digital, maka Blockchain Indo 2018, konferensi & pameran internasional tentang blockchain, fintech, dan aset digital dibuka hari ini di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta.
(BACA :REVIEW Galaxy J7 Pro - Dual Kamera Kencang Tanpa Quick Charge )Konferensi digelar selama dua hari (11-12 Mei 2018) dan dihadiri hampir 1000 orang dari seluruh dunia, terdiri dari pembicara ahli, peserta dan peserta pameran.Ada lebih dari 30 perusahaan yang berpartisipasi sebagai sponsor. Mereka memamerkan berbagai platform Blockchain, teknologi baru, ICO dan bisnis digital yang dipimpin oleh sponsor utama financial.org. Sponsor utama lainnya adalah MOS, Summico, Mfun, Fiipay, Next Level Consulting, Elzar Shariah, dan Ultroneum, semuanya dari luar negeri.
(BACA :Xiaomi Mi Mix 2S Edisi Khusus Terjual Kurang Dari 1 Menit di Tiongkok )
Konferensi ini menghadirkan pembicara dari gabungan keahlian global dari Eropa, Amerika dan Asia termasuk dari Indonesia.Materi yang dibahas tentang teknologi, aspek regulasi dari Blockchain, keuangan Islam, ICO, teknologi baru dan aset digital. Acara ini diselenggarakan bersama oleh Cryptoevent dan Amanah Capital Group Limited serta kemitraan lokal dengan Asosiasi Digital Enterprise Indonesia (ADEI) dan Global Citra Media.Di antara topik-topik menarik menarik perhatian pasar digital Indonesia berasal dari Mr Matthew J Martin.
(BACA :Fitur Baru Instagram, Hadirkan Polling dengan Slide Emoticon )
suasana konferensi Blockchain Indo 2018
(BACA :Fitur Android P Berupa Kontrol Gerak Ternyata Cukup Bikin Penasaran )
Blockchain INDO 2018 diharapkan untuk membawa ide-ide, pendapat, dan saran baru kepada otoritas tentang bagaimana teknologi baru dapat mempengaruhi ekonomi global dan negara dalam waktu dekat. Ajang ini dapat memberikan beberapa perspektif dan masukan tentang bagaimana Blockchain dan Aset Digital dapat diatur dengan benar di Indonesia. Ada pula beberapa perusahaan investasi yang berpartisipasi dalam Blockchain INDO.Pembicara lainnya, Bari Arijono, pendiri dan CEO Digital Enterprise Indonesia (DEI) mengatakan bahwa revolusi digital di Indonesia baru pada tahap awal.
(BACA :Lihat Lucinta Luna jadi Hero Baru di Mobile Legends, Bikin Heboh! )
Bari arijono, CEO DEI (digital enterprise Indonesia), dan ABAS A, Jalil , CEO AMANA Capital Group
(BACA :Member Lazada Jual Xiaomi Redmi Note 5A Pro Rp 850 Ribu, Awas Tertipu )