Follow Us

Chatib Basri Resmi Bergabung Dalam Proyek Blockchain Pertanian Pertama di Indonesia

Wahyu Subyanto - Selasa, 31 Juli 2018 | 14:30
Petani dan petugas lapangan memakai aplikasi smartphone
Hara

Petani dan petugas lapangan memakai aplikasi smartphone

Nextren.com - Perekonomian Indonesia saat ini termasuk dalam urutan ke 16 dalam kategori perekonomian terbesar di dunia, dimana 33% angkatan kerja bekerja di sektor pangan dan pertanian. Menurut data WorldBank, sebanyak 13,95% Produk Domestic Bruto (PDB) berasal dari sektor pangan dan pertanian yang berjumlah US$ 129.6 miliar. Namun sebagai negara agraris, beragam tantangan juga dihadapi oleh Indonesia, antara lain produktivitas padi dari petani Indonesia yang masih rendah (14,5% lebih rendah dibanding Vietnam) yang menjadikan biaya produksi menjadi yang termahal se-Asia menurut data dari International Rice Research Institute (IRRI). Selain itu, dilansir dari McKinsey Research, rendahnya efisiensi rantai distribusi antar petani ke konsumen juga mengakibatkan para petani Indonesia masih harus menghadapi kerugian dalam hal penurunan kualitas pasca panen sebesar 20% setiap tahunnya.

(BACA : Samsung Galaxy Seri A 2019 Bakal Dibekali Tiga Kamera Belakang )Beragam tantangan ini antara lain bersumber dari adanya ketidakmerataan data dan ketidakseragaman informasi terkait dengan kapasitas, pasar dan pembiayaan bagi seluruh pemain di sektor pertanian. Dalam hal ini berkembangnya teknologi Blockchain dapat menjadi solusi bagi tantangan riil yang dihadapi Indonesia dalam sektor ini.HARA, merupakan proyek blockchain pertama untuk menciptakan dampak sosial yang positif di Indonesia. Dengan menggunakan blockchain sebagai teknologi dibalik pertukaran data terdesentralisasi pada sektor pangan dan pertanian HARA membantu mengatasi masalah ketersediaan informasi asimetris, yang menghambat bisnis dalam rantai pasokan menjadi lebih efisien dan efektif.

(BACA : Xiaomi Bakal Segera Luncurkan Notebook Gaming, Catat Tanggalnya! )

Sebagai salah satu ekonom di Indonesia, Chatib Basri yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia pada kabinet Indonesia Bersatu II melihat peran krusial teknologi blockchain dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. “Pengembangan blockchain dan teknologi digital tidak diragukan lagi akan membantu mendorong perekonomian Indonesia melalui penyederhanaan birokrasi, memotong biaya transaksi, dan membuat proses transaksi menjadi lebih cepat.""Dalam hal ini HARA blockchain akan membantu petani di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas mereka, memotong biaya transaksi dan meningkatkan pendapatan mereka,” ujar Chatib Basri yang resmi bergabung sebagai Board of Advisor HARA.HARA percaya bahwa penggunaan teknologi blockchain dapat merevolusi sektor pertanian melalui ketersediaan data dan pemerataan informasi.

(BACA : Ingin Punya Centang Biru di Instagram Kamu? Ini Dia Syaratnya )

Manajemen HARA - Tom Malik(COO), Regi Wahyu(CEO), -Chatib Basri (Advisor) -Farina Situmorang(CMO) - Alex Jatra (CFO) - Imron Zuhri (CTO)
Hara

Manajemen HARA - Tom Malik(COO), Regi Wahyu(CEO), -Chatib Basri (Advisor) -Farina Situmorang(CMO) - Alex Jatra (CFO) - Imron Zuhri (CTO)

Maka mereka mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian baik pemerintah, instansi keuangan, dan organisasi non-profit untuk bergabung dalam ekosistem HARA yang berkelanjutan.CEO HARA, Regi Wahyu merasa terhormat dibimbing langsung oleh Chatib Basri untuk menciptakan terobosan terbaru melalui teknologi blockchain di sektor pertanian Indonesia.Menurut Regi, hal ini akan mendukung Indonesia mencapai visinya sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest