Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Kamu merupakan salah satu pengguna jasa layanan transportasi seperti GrabBike atau GrabCar?
Mungkin kamu pernah mengalami kondisi di mana titik lokasi driver tidak sesuai dengan lokasi aslinya.
Nah, kondisi itu pun ternyata kerap dipermasalahkan oleh sejumlah konsumen dan tak jarang juga orang-orang menyebutnya dengan oknum driver 'tuyul'.
Baca Juga:Gagal Gabung Grab, Kini GoJek Berencana Merger Dengan Tokopedia Senilai Rp 250 Triliun
Isu yang berkembang menyebut bahwa hal itu terjadi karena penggunaan aplikasi pihak ketiga yang membuat driver dapat meletakkan titik koordinat di lokasi tertentu yang ramai orderan.
Namun perlu diketahui kalau ternyata tidak semua kondisi perbedaan lokasi itu dilakukan oleh oknum driver nakal dengan menggunakan aplikasi 'tuyul' tersebut.
Guna menjawab hal tersebut, Nextren telah melakukan wawancara bersama dengan Country Lead of Map Grab Indonesia, Ariek Wisnu Wibowo.
Wawancara yang dilakukan pada hari Jumat (31/3) itu membahas tentang kebenaran dari penggunaan 'tuyul' oleh oknum-oknum driver Grab.
Dalam sesi wawancara, Ariek menjelaskan bahwa ada sebab-sebab yang kemungkinan membuat titik lokasi di aplikasi Grab tidak sesuai dengan aslinya.
Baca Juga:GrabExpress Rilis Fitur Baru Agar Pengguna Lebih Nyaman
Faktor pertama yang bisa membuat lokasi driver tidak sesuai adalah keterlembatan pin GPS.
"Bisa jadi pin GPS driver itu nyangkut alias tidak jalan," ungkap Ariek saat menjawab pertanyaan.
"Jadi secara kenyataan driver itu sudah sampai dan ternyata masih di lain tempat, dan bisa jadi kembalikannya," lanjutnya.
Ia pun menerangkan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan antara di lokasi nyata dan sistem Grab.
Baca Juga:GrabFood Tanggapi Banyaknya Pesaing Yang Ikut Bisnis Makan dan Minuman
Contohnya seperti adanya jalan yang ditutup, namun sistem Grab belum melacaknya.
Kendati demikian, Ariek tidak menangkis kabar bahwa memang ada sejumlah oknum yang menggunakan aplikasi 'tuyul' untuk mendapatkan orderan.
"Hal-hal seperti ini (driver 'tuyul') sebenarnya adalah masalah yang dapat mengurangi kepercayaan terhadap platform terutama pada Grab," ucapnya.
"Kalo belakangan ini sebenarnya gak terjadi lagi seperti ini karena dari platform dan safety kita ada program Grab Defense untuk mengurangi fraud-fraud seperti ini."
Lebih lanjut, Ariek sebagai pihak dari divisi pemetaan Grab juga telah berkolaborasi dengan divisi lain sepertiPlatform & SecurityGrab.
Baca Juga:Strategi Super App Bantu Grab Bertahan dan Tetap Relevan di Tengah Pandemi
Jadi ketika divisiPlatform & SecurityGrab meminta pengecekkan dari sisi pemetaan driver, Ariek mengaku memiliki sejumlah data lengkap tentang driver.
"Kita itu ada data pin driver, jadi di mana lokasi driver awalnya, lokasi saat mengklik order, lokasistartorder, hingga lokasi penyelesaian order, nah itu ada di data kami," tegas Ariek.
Baca Juga:Grab Tingkatkan Kemampuan Aplikasi GrabFood, Makin Mudah Cari Makan!
Dan jika memang timPlatform and SafetyGrab menemukan hal-hal janggal dari data peta tersebut.
Maka pihak Grab dapat menggunakan data peta sebagai bahan justifikasi dalam mengambil keputusan untuk oknum driver 'tuyul'.
(*)