Gagal Gabung Grab, Kini GoJek Berencana Merger Dengan Tokopedia Senilai Rp 250 Triliun

Selasa, 05 Januari 2021 | 20:23
Telkomsel

Ilustrasi driver Gojek.

Nextren.com - Beberapa bulan lalu, muncul kabar rencana merger GoJek dan Grab dan dengan wilayah operasi di Indonesia dan Asia Tenggara.

Namun seiring waktu, kabar itu mereda dan hilang, dan menemui jalan buntu.

Rupanya CEO Grab Anthony Tan dikabarkan terus menolak tekanan dari investor terbesarnya, yaitu Masayoshi Son dari SoftBank Group Corp. untuk menyerahkan sebagian kendali perusahaan gabungan Grab dan Gojek itu.

Grab dan Gojek sudah lama bersaing keras dalam layanan transportasi online, layanan keuangan digital dan pengiriman makanan.

Baca Juga: Ini Manfaat Merger Indosat-Tri, Sudah Didorong Pemerintah 20 Tahun Lalu

Sebenarnya Grab dan Gojek dikabarkan sudah makin dekat pada substansi kesepakatan, namun mereka berselisih tentang bagaimana cara mengelola layanan mereka nanti di Indonesia sebagai pasar utama mereka.

Akhirnya bos SoftBank Masayoshi Son, yang selama ini mendukung pendiri Grab Anthony Tan, tak sabar lalu mendukung merger antara Gojek dan Tokopedia.

Perlu diketahui, baik GoJek maupun Tokopedia didukung SoftBank sebagai salah satu investornya.

Selain SoftBank, Gojek dan Tokopedia juga dimiliki oleh investor besar lain seperti Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.

Tokopedia juga didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki unit e-commerce sendiri di kawasan tersebut, Lazada.

Kini Gojek kabarnya sedang membicarakan peluang untuk merger dengan Tokopedia, seperti dilaporkan Bloomberg (5/1/2021).

Jika rencana itu bisa terjadi, maka akan menggabungkan dua startup paling mahal di Indonesia saat ini.

Dua startup terbesar di Indonesia ini dikabarkan telah menandatangani lembar persyaratan secara detil untuk melakukan uji tuntas bisnisnya masing-masing.

Baca Juga: Kabar Merger, Grab Disebut Lebih Butuh Gojek untuk Bertahan Karena Alasan Ini

Ilustrasi menggunakan Tokopedia

Menurut sumber yang tak mau disebutkan namanya karena bersumber dari diskusi bersifat pribadi, kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang, kata mereka.

Merger GoJek dan Tokopedia ini akan menciptakan perusahaan gabungan senilai USD 18 miliar (Rp 250 triliun).

Model bisnis keduanya yang sudah stabil dan kuat, serta melengkapi, tentu akan memiliki jangkauan sangat luas, mulai pemesanan kendaraan online, pembayaran online, hingga belanja online dan pengiriman barang.

Jika melihat perusahaan luar negeri, maka bisnis keduanya adalah gabungan lokal dari Uber, PayPal, Amazon, dan DoorDash Inc.

Perusahaan gabungan ini juga berencana untuk go public di AS dan Indonesia.

"Hal ini berpotensi menjadi kesepakatan sangat besar," kata Usman Akhtar, mitra di Bain & Co. di Singapura.

“Kesepakatan itu akan berdampak besar hingga di luar kedua perusahaan ini dan memiliki efek gelombang yang bahkan belum diketahui semuanya saat ini,” tambah Usman.

Namun perwakilan Gojek dan Tokopedia menolak berkomentar tentang hal tersebut.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya