Nextren.com - Tinder merupakan salah satu platform aplikasi yang dikenal sebagai tempat untuk mencari jodoh.
Pengguna Tinder diberbagai negara termasuk Indonesia pun diketahui telah mencapai angka lebih dari 1 juta orang.
Namun ada satu kendala yang saat ini masih dialami oleh penggunananya.
Ya, hal tersebut adalah maraknya akun-akun palsu atau hode yang masih berkeliaran di aplikasi Tinder.
Baca Juga: 5 Jurus Jitu Mendapat Pasangan Dari Seluruh Dunia di Aplikasi Kencan Tinder
Pasalnya banyak terjadi tindak penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum dengan akun hode tersebut.
Menyoal hal tersebut, Tinder pun dikabarkan sedang menguji coba fitur terbaru yang disebut Face to Face.
Kabar ini pertama kali ditemukan melalui sebuah laporan yang dihimpun pada hari Rabu (8/7).
Baca Juga: Izinkan Anak di Bawah Umur Mendaftar, Tinder dan Aplikasi Kencan Lainnya Kini Diawasi
Melansir dari CNet, pihak perusahaan mengklaim bahwa adanya fitur baru ini bertujuan untuk membuat penggunanya lebih nyaman saat menggunakan aplikasi.
Seperti namanya, fitur baru itu nantinya akan berbentuk panggilan video seperti yang ada di WhatsApp.
Tombol berbentuk kamera video pun nantinya akan tersedia di dalam ruang chat untuk kamu bisa melakukan video call.
Meski begitu, Face to Face ini dikatakan memilik pedoman aplikasi yang harus ditaati oleh pengguna.
Tinder mengklaim fitur tersebut tidak akan bisa digunakan apabila salah satu dari pengguna tidak menyetujui pedoman yang ada di aplikasi.
Kamu juga bisa menonaktifkan video saat melakukan panggilan, jadi tidak perlu khawatir jika sedang merasa tidak pede.
Ketika panggilan berakhir, para pengguna Tinder akan ditanya, apakah mereka ingin melakukan panggilan dengan pasangan itu lagi atau tidak.
Baca Juga: Pengguna Tinder, Ada Kabar Baik Dari Telkomsel Untuk Berlangganan Nih
Tinder juga akan memberikan opsi untuk melaporkan orang jika mereka melakukan sesuatu yang tidak pantas atau melanggar pedoman komunitas.
Sebelumnya, aplikasi asal Amerika Serikat ini juga sempat membuat fitur verifikasi untuk para penggunanya.
Tujuannya sama yaitu agar mengurangi keberadaan akun hode di aplikasi.
Sebagai informasi, pengujian fitur ini sedang dilakukan di beberapa negara yaitu Indonesia, Brasil, Spanyol, Prancis, Vietnam, Italia, Korea, Peru, Chili, Taiwan, dan Thailand.
(*)