Nextren.com - Operator seluler XL Axiata meraih pendapatan terbesar sepanjang sejarah perusahaan, yaitu Rp 25,15 triliun.
Pencapaian yang tercatat dalam laporan kinerja sepanjang tahun 2019 ini meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya, yang didorong oleh peningkatan pendapatan layanan sebesar 15% YoY.
Pertumbuhan pendapatan yang diraih sebesar 9% tersebut melampaui pendapatan rata-rata industri yang diperkirakan para analyst sebesar 4%.
Peningkatan pendapatan layanan ini terutama ditopang oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat sebesar 28% YoY.
Baca Juga: Pelanggan 'Hape Tua' Indosat Bisa Telpon Gratis ke Asisten Google Untuk Mencari Informasi Apapun
Secara total, kontribusi pendapatan layanan data terhadap pendapatan layanan perusahaan juga semakin besar, mencapai 89% di tahun 2019.
Untuk pencapaian EBITDA, perusahaan juga berhasil mencatatkan pencapaian tertinggi selama ini, yaitu sebesar Rp 9,97 triliun, meningkat 17% YoY.
Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan dan efisiensi melalui fokus perusahaan pada keunggulan operasional (operational excellence).
Perusahaan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 713 miliar dari tahun sebelumnya mengalami kerugian.
Baca Juga: CEO Tesla, Elon Musk Sebut facebook Lemah dan Kuno Lalu Ajak #DeleteFacebook
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, “Kami terus fokus dan konsisten dalam menerapkan strategi yang mengutamakan layanan data, yang kini berhasil dengan sangat baik sehingga mencetak pertumbuhan pendapatan diatas rata-rata industri serta EBITDA yang kokoh."
Pertumbuhan pendapatan perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan layanan dengan data sebagai motor utama.
"Kami berhasil mendorong program-program upselling, dengan meningkatkan penerapan analisa perilaku kebutuhan pelanggan dengan menggunakan platform Omni Channel."
"Sementara itu, EBITDA yang tumbuh lebih pesat dari pendapatan, dan mendorong peningkatan marjin EBITDA, menunjukkan efisiensi XL Axiata dari sisi operasional. Neraca keuangan perusahaan saat ini juga dalam posisi sangat sehat dengan rasio net debt to EBITDA at 1.1x,” kata Dian.
Baca Juga: Udah Tahu Belum? Ini Dia 5 Fitur yang Bisa Kamu Gunakan di Grab
Dian menambahkan, perusahaan juga terus konsisten dengan strategi dual brand dengan menggunakan merek “XL” dan “AXIS” untuk menyasar segmen pasar yang berbeda, dengan penawaran produk-produk yang disesuaikan karakteristik masing-masing konsumen.
Kedua merek tersebut terus tumbuh dan mendapatkan daya tarik dari segmen pelanggan masing-masing sebagaimana dibuktikan oleh Net Promoter Scores (NPS).
Di tahun 2019, nilai NPS XL dan AXIS juga terus tumbuh sehingga memperkuat posisi strong number two di masing-masing segmen.
Keberhasilan dalam melakukan upselling dapat dilihat dari ARPU blended yang meningkat 9% menjadi Rp 35.000 dari sebelumnya Rp 32.000.
Baca Juga: Samsung Tampilkan Iklan Galaxy Z Flip Pertama Kali di Piala Oscar 2020
Sepanjang tahun 2019, XL Axiata juga terus melakukan perluasan jangkauan dan kapasitas jaringan terutama di wilayah luar Jawa.
Hingga akhir 2019, total jumlah BTS XL Axiata meningkat menjadi lebih dari 130 ribu, termasuk lebih dari 40 ribu BTS 4G.
Layanan 4G XL Axiata saat ini telah tersedia di 425 kota/kabupaten.
XL Axiata juga terus berinvestasi dalam fiberisasi jaringan untuk melayani trafik data yang terus meningkat dengan pesat.
Baca Juga: Huawei Khawatir Jaringan 5G Mereka Kena Diskriminasi di Perancis Gara-gara Hasutan AS
Selain itu, investasi pada transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan peningkatan jaringan lainnya untuk melayani pertumbuhan trafik data sehingga dapat memberikan stabilitas pada koneksi, memperluas kapasitas jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan data secara umum juga terus dilakukan.
Operator ini mengklaim kini menjadi yang terdepan secara industri, baik pada pendapatan data yang mencapai 89%, juga untuk penetrasi smartphone yang mencapai 86% di akhir tahun 2019.
Di periode yang sama ini, pengguna smartphone juga berhasil mencapai 48,8 juta pelanggan naik 11% dibanding di tahun 2018, sedangkan untuk jumlah total pelangan XL Axiata tercatat sebanyak 56,7 juta pelanggan.
Selama tahun 2019, XL Axiata telah menghadirkan sejumlah penawaran produk dan berhasil mendapatkan respon yang positif dari pelanggan sehingga mampu mendorong penjualan.
Baca Juga: Google Punya Podcast yang Bisa Digunakan Lewat Situs Pencarian
Berbagai penawaran dan paket layanan tersebut diantaranya paket XTRA Combo VIP yang menawarkan akses jaringan prioritas kepada pelanggan plus akses ke YouTube dan saluran film iflix, paket “Xtra Rejeki”, paket XTRA Kuota Zero, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan kuota gratis untuk mengunduh aplikasi pilihannya untuk pengguna XL.
Sedangkan untuk penguna AXIS, diantaranya paket OWSEM dan BOOSTR yang menyasar segmen pemuda dengan kuota untuk media sosial, musik, dan game, “AXIS Forever Play” dan produk “AXIS Unlimited Gaming, dan juga paket khusus yang mengutamakan layanan telepon “MyPRIO Talk+” untuk pengguna XL Prioritas.
Selain itu, untuk layanan home entertainment, XL Axiata melalui layanan XL Home juga terus memperluas wilayah layanan dan kerjasama dengan beberapa mitra strategis untuk penyediaan konten-konten video ternasuk Vidio, Netflix dan sebagainya
Baca Juga: Karena Virus Corona, Xiaomi Terpaksa Rilis Mi 10 Hanya Secara Online
Wilayah luar Jawa tetap menjadi fokus utama untuk ekspansi jaringan dan jangkauan.
Pertumbuhan pendapatan di wilayah luar Jawa juga terus meningkat, melampaui pertumbuhan pendapatan dari wilayah Jawa, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
“Kami mampu mencetak rekor kinerja 2019 karena implementasi strategi kami lakukan secara fokus dan konsisten. Meskipun terjadi peningkatan persaingan harga di industri selama semester kedua 2019, kami terus fokus menjalankan strategi untuk mencapai keunggulan operasional."
"Selain itu kami juga memperluas portofolio produk sesuai dengan strategi dual brand, meningkatan penjualan dengan dukungan metode analytics untuk upselling, terus melakukan ekspansi jaringan di luar Jawa, dan tidak ketinggalan melakukan upgrade teknologi,” tegas Dian. (*)