Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo
Nextren -Sepertinya kita semua sudah sadar kalau saat ini media sosial alias medsos punya perang yang besar dalam dunia politik.
Proses kampanya, penggiringan opini, sampai penyebaran black campaign sering terjadi di berbagai medsos.
Baca Juga: Pendiri Facebook Mark Zuckerberg Dituduh Sebarkan Propaganda Nazi
Dengan jumlah pengguna yang sangat banyak, penyebaran informasi politik di medsos dianggap sangat efektif.
Salah satu medsos yang sampai saat ini masih sering jadi media debat politik adalah Facebook.
Bahkan Facebook sempat dianggap punya peran penting atas kemenangan Donald Trump di pemilu presiden AS tahun 2016 lalu.
Baca Juga: Banjir Jakarta, Facebook Buat Fitur Safety Check Untuk Laporan
Menariknya, baru-baru ini pihak Facebook mengakui kalau layanan mereka memang jadi faktor penting dalam kemenangan Trump.
Dilansir dari CNN Business, VP Facebook Andrew Bosworth mengakui hal ini.
Tahun 2016 lalu Trump dan tim kampanyenya memang genjar menyebar iklan politik di Facebook.
Baca Juga: Kembali Terjadi, Data Pribadi Lebih dari 267 Juta Akun Facebook Bocor
Saat itu berbagai informasi seputar Trump, program kerja, sampai black campaign untuk lawannya tersebar di Facebook.
Cara ini terbukti efektif. Kita bisa lihat dia sudah menjabat sampai sekarang.
"Jadi, apakah Facebook bertanggung jawab atas terpilihnya Donald Trump? Saya pikir jawabannya adalah iya," kata Bosworth di akun Facebook pribadinya.
Baca Juga: Trump Bakal Update Status Perang Dengan Iran, Ajak Kongres Follow Twitternya
Melihat efektifitas ini, Bosworth merasa kalau tahun ini Facebook juga akan bisa 'membantu' Trump memenangkan pilpres untuk yang kedua kalinya.
Bosworth menyebut Trump, dan timnya, sudah menjalanjkan kampanye iklan digital terbaik yang pernah ia lihat selama ini.
Bosworth menjabarkan kalau cara yang Trump gunakan sangat cerdik.
Ia tidak menyebarkan berita bohong atau sebagainya.
Trump cuma berhasil dengan kreatif melihat sisi lemah dari beragam lapisan masyarakat yang ada.
Trump juga berhasil menggunakan pilihan kata yang tajam disertai dengan data terpercaya.
Baca Juga: Donald Trump Mendadak Buka Channel Twitch, Mau Siaran Gaming?
Dengan strategi seperti ini, bukan tidak mungkin kalau Trump kembali memenangkan pilpres AS tahun ini.
Walaupun punya peran yang positif, tapi Bosworth juga mengakui adanya dampak sosial dari kampanye di medsos seperti ini.
Yang paling jelas terlihat adalah polarisasi atau terbelahnya masyarakat menjadi dua kubu yang berseberangan.
Baca Juga: Trump Tidak Percaya Bitcoin dan Libra Facebook, Cuitannya Bikin Heboh
Di Indonesia sendiri kampanye lewat medsos juga masih jadi cara yang paling disukai.
Dalam beberapa tahun terakhir ini medsos selalu berhasil jadi ruang debat para pendukung calon kepala daerah maupun kepala negara.
Dampak sosial seperti yang disebutkan oleh Bosworth juga terjadi dan bisa dirasakan sampai saat ini. (*)
Baca Juga: Youtube Hapus 300 Video Kampanye Donald Trump Jelang Pilpres 2020