Follow Us

Tokyo Lakukan Uji Coba Sistem Deteksi Hujan Badai Dan Tornado

David Novan Buana - Selasa, 19 Februari 2019 | 11:28
Guerilla Rainstorms datang mendadak, sangat deras, dan turun di daerah sempit, sehingga menyebabkan banjir.
gaijinass.com

Guerilla Rainstorms datang mendadak, sangat deras, dan turun di daerah sempit, sehingga menyebabkan banjir.

Laporan Wartawan NexTren, David Novan Buana

NexTren.com - Munculnya hujan badai yang datang secara mendadak merupakan hal yang seringkali terjadi di daerah kepulauan seperti Indonesia dan Jepang.

Untuk mendeteksi lebih baik datangnya hujan badai seperti ini, Tokyo melakukan uji coba perangkat sistem teknologi baru yang melibatkan radar cuaca dan gelombang radio digital.

Melalui sistem pendeteksi dini tersebut, pemerintah Tokyo berharap bisa menggunakannya pada Olimpiade 2020 dan Paralympic 2020 di kota tersebut.

Baca Juga : Apple Siapkan Teknologi Pengaman Mobil Pakai Biometrik Face ID

Menurut laporan dari The Mainichi, pemerintah Tokyo menggunakan sistem pendeteksi bernama Multi Parameter Phased Array Weather Radar (MP-PAWR) supaya bisa mengetahui datangnya hujan badai 30 menit sebelumnya.

Teknologi baru tersebut merupakan hasil kerjasama antara badan pemerintah, industri, akademis, dan National Institute of Information and Communications Technology (NICT) yang berbasis di Koganei.

Digunakannya teknologi baru tersebut adalah untuk menggantikan sistem radar yang ada saat ini, karena begitu terbatasnya kemampuannya untuk memprediksi datangnya Guerilla Rainstorms.

Guerilla Rainstorms adalah fenomena alam yang terjadi karena begitu cepatnya hujan badai terbentuk akibat luapan uap air yang dingin, dan mereka datang tanpa peringatan di beberapa daerah.

Diharapkan sistem baru yang sedang diuji cobakan di Tokyo akan bisa mendeteksi fenomena tersebut, dan bisa memberikan peringatan dini ketika Olimpiade 2020 dilaksanakan.

Tidak hanya hujan badai saja, tornado juga seringkali muncul bersamaan dengan fenomena alam tersebut.

Hasil dari sistem baru ini akan memperlihatkan scan 3D dari struktur awan hanya dalam waktu 30 detik saja.

Source : Gizmodo

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest