Yang terjadi saat ini, kedua platform mendulang trafik yang padat dan bisa mempopulerkan brand apapun. Para situs media mau tak mau harus bekerjasama dengan kedua platform untuk mendapat atensi masyarakat, walau tak signifikan.
Jika tidak, kompetitor mereka akan bermitra dengan kedua platform itu. Situs-situs media yang bersikukuh menolak kerjasama dengan Facebook dan Twitter inilah yang bakal lebih cepat kehilangan eksistensi.
Jika tak ada kebijakan lain untuk mempertahankan eksistensi situs media, maka ke depan para produsen berita hanya akan jadi ghost writer "penulis hantu" bagi Facebook dan Twitter. Mereka menulis dan memproduksi berita, tapi tak terakui kehadirannya.