Follow Us

Ini Alasannya Kamu Harus Ikut Tantangan "InkTober 2015"

Fatimah Kartini Bohang - Rabu, 07 Oktober 2015 | 07:27
Logo InkTober
Jake Parker

Logo InkTober

Pada 2010, gerakan "InkTober" mulai viral di media sosial. Gerakan yang diinisiasi ilustrator dan animator Jake Parker pada 2009 tersebut memiliki visi sederhana.

"Menantang diri sendiri dan menyebarkan kebiasaan menggambar ke semua orang," begitu tertera pada situs komersil Jake Parker, sebagaimana dihimpun Nextren.

Dikatakan 'menantang' sebab siapapun yang ikut InkTober dihimbau untuk mempublikasikan karya tinta ke media sosial sepanjang bulan Oktober. Jadi, di penghujung bulan ke-10 tersebut, seharusnya ada 31 karya yang dihasilkan per orang.

Kini InkTober telah mendunia. Seniman muda Indonesia pun membuat akun Instagram "InkTober Indonesia" untuk menghimpun karya para netizen yang ikut meramaikan gerakan produktif tersebut.

Rukmunal Hakim adalah salah satu seniman muda yang menganggap InkTober sebagai gerakan positif untuk memacu komitmen pada diri sendiri.

"Konsepnya (InkTober) tentang bagaimana mendisiplinkan diri dalam menggambar. Di sini media tinta juga sama dengan media yang gue pakai. Dua hal itu alasan utama gue ikut InkTober," kata dia pada Nextren lewat pesan WhatsApp.

Alasan mendisiplinkan diri pula yang mendorong sineas muda Aline turut meramaikan InkTober. Perempuan yang aktif membuat film indie ini menjadikan InkTober sebagai wadah menyalurkan hobi menggambarnya secara rutin.

"Seru-seruan sih menurut gue. Pada satu waktu semua orang yang ikut InkTober memakai medium sama (tinta) tapi hasil karyanya tetap beragam. Di situ menariknya," ia menjelaskan.

Rukmunal dan Aline tak menampik jika kemudian InkTober menjadi ajang kompetisi karya antar seniman. Hal tersebut justru dianggap sebagai kekuatan InkTober oleh ilustrator Fauzy Lukman.

"Lewat InkTober, orang-orang bisa lihat perkembangan skill menggambar masing-masing. Lebih menarik kalau setiap orang menganggapnya kompetisi. Supaya ada semangat untuk melakukannya terus," kata Fauzy.

Banyak pula, kata Rukmunal, orang yang ikut InkTober cuma karena ingin ikut tren. Sebab pada akhirnya tak semua yang ikut InkTober dari tanggal 1 Oktober tetap mempublikasikan karyanya sampai gerakan tersebut berakhir pada 31 Oktober.

Pun begitu, motif yang beragam tak menjadi masalah bagi Rukmunal. "Gue enggak terlalu mempermasalahkan motif mereka yang ikut. Semakin banyak yang ikut, semakin baik," kata dia.

Baik Rukmunal, Aline dan Fauzy berharap kebiasaan menggambar akan semakin gencar dilakukan masyarakat. Tak hanya pada ajang InkTober, namun hingga seterusnya.

"Semoga gue bisa terus gambar. Nggak cuma sampai akhir bulan Oktober saja," kata Aline.Di hari ketujuh Oktober ini, kamu masih bisa ikutan InkTober. Caranya cukup membuat karya gambar dan mempublikasikannya lewat media sosial yang kamu mau. Tak harus setiap hari, bisa juga dua hari sekali, seminggu sekali, atau dengan interval lain yang sesuai dengan kebutuhanmu. Yang penting tetap konsisten dan rutin menggambar. Hasil gambar bisa di-share lewat Tumblr, Instagram, Twitter, Facebook maupun Pinterest. Tiap kali mengunggah karya, sematkan tagar #inktober untuk menambah keramaian gerakan tersebut. Selamat berkarya!

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest