Nextren.com -Baru-baru ini, muncul kabar menarik terkait pasar industri gim di Indonesia. Data tahun 2021 menunjukkan bahwa potensi pasar gim Indonesia mencapai angka fantastis, yakni USD 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun.
Namun, ironisnya, sebagian besar dari jumlah tersebut, mencapai 99,5 persen, mengalir ke luar negeri, sedangkan hanya 0,5 persen yang dapat dinikmati oleh pengembang gim lokal di Tanah Air. Situasi ini menandakan urgensi langkah konkret untuk memajukan industri gim dalam negeri.
Meskipun Indonesia telah melahirkan beberapa gim orisinal yang mencuri perhatian, seperti Lokapala, MOBA pertama buatan Indonesia, dan Battle of Guardian, sebuah gim pertarungan, namun pada tahun 2023 ini, sebagian besar turnamen gim masih didominasi oleh produk-produk asing.
Baca Juga: Lokapala Hadir di Gamescom 2023, Bawa Indonesia ke Tingkat Dunia
Fenomena ini menjadi sorotan karena dapat mengakibatkan generasi muda Indonesia menjadi konsumen yang tidak produktif, bahkan risiko kehilangan identitas nasional akibat budaya asing yang meresap dalam gaya hidup anak-anak muda.
Untuk merespons kondisi ini, pemerintah turut ambil bagian dengan melibatkan berbagai kementerian dan praktisi industri gim dalam upaya antisipasi. Langkah ini kemudian diwujudkan dalam sebuah Peraturan Presiden (Perpres) yang diharapkan segera dirilis menjelang akhir tahun 2023.
Sejalan dengan proses penandatanganan Perpres, Kementerian Olahraga (Kemenpora) dan Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) menggelar "Pekan Permainan dan Esports Nasional" (PEPERNAS).
Acara ini bertujuan mendukung pertumbuhan gim lokal sebagai komitmen pemerintah dalam mengembangkan industri gim agar dapat bersaing secara global.
Pada tanggal 10 Desember 2023, Kick Off PEPERNAS diadakan di Wisma Kemenpora, Jakarta Selatan. Menteri Pemuda dan Olahraga, Mas Dito Ariotedjo, membuka acara dengan menegaskan tiga tugas utama yang diberikan oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Majamojo Buka Pre-Registrasi Game Lokal Wardeka, Pesaing PUBG Nih!
Tugas tersebut melibatkan promosi 30 gim nasional ke ranah internasional dan 100 gim nasional di dalam negeri, mendorong kompetisi dengan penggunaan gim nasional, dan menyelenggarakan pencarian bakat untuk pengembang gim di tingkat nasional.
Dalam acara yang sama, Plt Asisten Deputi Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Ibu Lizeni, menyatakan bahwa pada tahun 2021, 85% pasar gim nasional dikuasai oleh 100 gim jenis multiplayer, baik yang kooperatif maupun kompetitif (esports).